Kekurangan zat besi akan mempersulit realisasi Generasi Emas Indonesia 2045
21 Desember 2020
Foto: Dok. Danone
Data Riskesdas 2018 menunjukkan satu dari tiga balita Indonesia tercatat mengalami anemia, dimana 50-60% kejadian anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi. Jika dibiarkan, kekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan Generasi Emas Indonesia secara optimal dan menghambat impian bangsa untuk menjadi negara maju pada peringatan 100 tahun Indonesia di tahun 2045.
Kekurangan zat besi adalah kondisi ketika tingkat ketersediaan zat besi dalam tubuh kurang dari kebutuhan sehari-hari. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah menghantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian tubuh anak. Tanpa zat besi, organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup, yang menyebabkan terganggunya perkembangan anak, baik kognitif, fisik, maupun sosial.
Spesialis Gizi Klinik dan Ketua Departemen Gizi Klinik, FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK Dikatakan bahwa zat besi memiliki peran penting dalam tubuh anak terutama untuk menunjang tumbuh kembang.
“Zat besi memiliki peran penting dalam tubuh anak terutama untuk menunjang tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan penurunan kecerdasan, fungsi otak dan fungsi motorik anak sehingga dalam jangka panjang dapat berakibat pada menurunnya prestasi belajar di sekolah. , perubahan perhatian dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak, ”terangnya.
Nurul menambahkan salah satu penyebab utama kekurangan zat besi adalah kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi, terutama dari sumber hewani seperti daging merah, hati, ikan dan ayam.
Sementara itu, Arif Mujahidin, Direktur Komunikasi Korporat Danone Indonesia dalam siaran media tertulis yang diterima femina mengatakan tercapai tidaknya cita-cita bangsa terkait dengan Generasi Emas 2045 sangat bergantung pada pemenuhan zat besi di masa tumbuh kembang anak.
“Memastikan bahwa setiap anak Indonesia telah memenuhi haknya untuk maju dan berprestasi adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia ingin mengajak para orang tua agar dapat memberikan perhatian khusus dalam memastikan kebutuhan gizi harian anak, termasuk zat besi, telah tercukupi dan terserap dengan baik, ”kata Arif.
Untuk mencegah kekurangan zat besi, orang tua sebaiknya memberi anak makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang diperkaya. Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan asupan vitamin C pada anak karena vitamin ini membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.
“Jeruk, stroberi, tomat, dan brokoli merupakan sumber vitamin C yang bagus, dan sebaiknya dimakan bersama makanan yang kaya zat besi untuk mengoptimalkan penyerapan. Tambahkan juga makanan dan minuman yang diperkaya zat besi dan vitamin C untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak,” ucapnya. Nurul. (f)
Baca juga:
Survei Femina: Habitat Belanja Bahan Makanan Selama Pandemi
Dewi Nur Aisyah, satu-satunya ahli epidemiologi wanita modern di Indonesia
Karsiogenik, Inilah Bahaya Pewarna Kuning Buatan pada Makanan
Desiyusman Mendrofa
Tema
#zatbesi, #gizianak
ARTIKEL LAINNYA
