Kedutaan Besar Jerman di Indonesia telah mengeluarkan permintaan maaf atas apa yang dianggap sebagai kecerobohan diplomatik setelah diplomatnya mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI).
Pada Sabtu, FPI membocorkan foto ke publik yang memperlihatkan seorang diplomat Jerman memasuki markas kelompok garis keras di Petamburan, Jakarta Pusat pada hari yang sama. FPI mengklaim bahwa diplomat yang tidak disebutkan namanya itu ingin mengungkapkan simpatinya kepada kelompok itu, terutama atas kematian enam anggotanya yang sangat kontroversial dalam baku tembak dengan polisi yang dilaporkan awal bulan ini.
“[The visit represented] perhatian internasional terhadap pembunuhan di luar hukum terhadap enam martir, yang telah mempengaruhi reputasi Indonesia di kancah internasional, ”kata Sekjen FPI Munarman, Sabtu.
Kedutaan Besar Jerman, menyusul permintaan penjelasan publik oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, membenarkan bahwa diplomatnya mengunjungi markas FPI tetapi membantah pernyataan bahwa bangsa Eropa mendukung kelompok garis keras tersebut.
“Kedutaan Besar Jerman menyesalkan persepsi yang muncul dari kunjungan tersebut, baik itu di kalangan masyarakat maupun kami [diplomatic] mitra di Indonesia. Kami jamin tidak ada niat politik dalam kunjungan tersebut, ”bunyi pernyataan tertulis kedutaan yang dirilis kemarin.
Kedutaan mengatakan diplomat itu bertindak atas kemauannya sendiri dan menekankan bahwa tindakannya tidak mewakili misi tersebut. Dia dilaporkan berusaha untuk bertemu dengan para pemimpin FPI untuk mengetahui potensi risiko keamanan di negara itu di tengah meningkatnya ketegangan antara kelompok garis keras dan penegak hukum dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan kedutaan telah meminta maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan bahwa Jerman mendukung sikap Indonesia terhadap intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme. Diplomat tersebut dilaporkan akan dikirim kembali ke Jerman untuk menghadapi penyelidikan.
Dapatkan berita bisnis, politik, dan budaya terpenting dari seluruh nusantara yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda bersama Indonesia Intelligencer.
Daftar sebelum Natal untuk uji coba gratis 60 hari!