Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Irak, Tiga Roket Katyusha Hujani

Memuat …

BAGDAD – Setidaknya tiga roket Katyusha telah menargetkan Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Zona Hijau, Baghdad, Irak , pada hari Minggu. Serangan ini menjelang satu tahun pembunuhan jenderal tertinggi Iran, Qassem Soleimani , oleh drone Amerika di Baghdad.

Sumber keamanan lokal dikutip Al Arabiya mengatakan roket yang menghujani kedutaan itu dicegat oleh sistem pertahanan anti-rudal Amerika. Menurut sumber tersebut, semua roket jatuh di dalam kawasan Zona Hijau. (Baca: Diplomat Jerman Datang ke Markas FPI, Kemlu RI Protes)

Pasukan keamanan Irak saat ini sedang mencari peluncur rudal yang digunakan di sekitar kedutaan AS di Baghdad, kata koresponden. Al Arabiya di Baghdad, Majid Hamid, tadi malam (20/12/2020).

Pengaturan keamanan diberlakukan di sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad setelah serangan itu.

Militer Irak mengatakan itu adalah “kelompok kriminal” yang menembakkan roket ke Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad pada hari Minggu.

Menurut militer Irak, roket tersebut menghantam kompleks perumahan di dalam Zona Hijau, merusak gedung dan mobil tetapi tidak menimbulkan korban. (Baca juga: Kapal Induk China Mendekati, Taiwan Kerahkan 6 Kapal Perang dan 8 Pesawat)

Kedutaan Besar AS di Baghdad mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa roket yang menargetkan Zona Hijau mengakibatkan sistem pertahanan kedutaan terlibat.

“Ada beberapa kerusakan ringan di kompleks kedutaan tapi tidak ada korban luka atau korban. Kami telah menerima laporan kerusakan pada daerah pemukiman di dekat Kedutaan Besar AS dan mungkin beberapa luka pada warga sipil Irak yang tidak bersalah, “bunyi pernyataan kedutaan.

“Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, serangan semacam ini terhadap fasilitas diplomatik adalah pelanggaran hukum internasional dan merupakan serangan langsung terhadap kedaulatan pemerintah Irak. Kami menyerukan kepada semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan semacam itu. dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab, ”imbuh KBRI.

(mnt)

Source