Jakarta, Nusantaratv.com – Vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia. Vaksin ini dilaporkan memiliki efektivitas paling rendah dibandingkan dengan yang lain.
Di sisi lain, pemerintah akan menggelar vaksinasi virus corona terhadap masyarakat.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu juga disuntik dengan vaksin Covid-19
Ketua Komisi Nasional Perhimpunan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari mengatakan, dalam setiap tahap pengembangan vaksin, keamanan selalu menjadi prioritas utama.
Menurutnya, setiap tahapan uji klinis vaksin yang dilakukan tidak akan bisa berkembang jika ada ketidakamanan dalam prosesnya.
“Keamanan vaksin sudah dinilai sejak vaksin dirancang dan sebelum diujicobakan pada manusia. Namun vaksin merupakan produk biologis sehingga tingkat keamanannya tidak boleh 100 persen,” kata Hindra dalam keterangannya, Minggu (12 /). 20/2020).
Menurutnya, bisa ada beberapa setelah diberikan vaksin, seperti keluhan nyeri, pendarahan, atau bengkak. Tapi semua itu adalah reaksi alami dari sebuah vaksin.
“Kalau ada zat berbahaya di dalam vaksin pasti sudah diketahui sejak pengembangan vaksin tahap awal. Selain itu, semua hal terkait vaksin sudah diinformasikan secara transparan dan tidak bisa disembunyikan,” kata Hindra.
Oleh karena itu, Hindra berharap masyarakat mencari dan mendapatkan informasi seputar vaksin melalui informasi resmi. Sehingga tidak ada kebingungan tentang keamanan vaksin.
“Kita jangan sampai terbawa arus pemberitaan yang tidak bertanggung jawab, sehingga akan memberikan informasi yang mengganggu dan menambah kecemasan. Pemantauan keamanan imunisasi ini sudah dilakukan sejak sebelum vaksin diberikan kepada manusia,” ujarnya.