Memuat …
Kapal itu tenggelam di Laut Barents dekat Novaya Zemlya, sebuah kepulauan terpencil di Samudra Arktik. (Baca: Video Bodoh Hina Lagu Indonesia Raya, Ini Tanggapan Malaysia)
Panggilan darurat dari kapal pukat Onega diterima oleh layanan penyelamatan lokal pada Senin pagi. Beberapa rincian telah dikonfirmasi secara resmi, termasuk bahwa kapal lain – yang kebetulan berada di sekitar – telah menyelamatkan dua dari 19 awaknya.
Menurut laporan kantor berita TASSKondisi cuaca yang tidak mendukung menyebabkan lapisan es tebal menghantam lambung kapal yang disebut Onega. Suhu di dekat Novaya Zemlya berkisar 0 derajat Celcius, yang berarti hujan bisa berubah menjadi es jika bersentuhan dengan benda.
Kedua awak kapal yang berhasil diselamatkan dijemput oleh kapal pabrik sebelum mereka kedinginan. Keduanya mengenakan pakaian kering ketika ditemukan dan dilaporkan sebagai navigator dan pelaut Onega.
Tiga kapal penyelamat khusus telah diberangkatkan ke daerah tersebut, namun akan memakan waktu beberapa jam untuk mencapai lokasi tersebut. (Baca juga: Rusia Diduga Garap Proyek ‘Doomsday Weapon’ yang Melibatkan Virus Ebola)
Insiden itu terjadi sekitar 300 mil laut (556 km) dari Murmansk di Rusia utara, pelabuhan asal Onega. Kapal pukat itu milik pribadi dan sedang memancing di dekat Novaya Zemlya sebelum tenggelam.
Kepulauan ini terdiri dari dua pulau utama, Pulau Sevrney utara dan Pulau Yuzhny selatan. Pernah digunakan sebagai lokasi uji coba nuklir, Novaya Zemlya adalah tempat uji coba “Tsar Bomba” 1961, senjata terbesar dan terkuat yang pernah diledakkan.
Menurut kantor berita RIA Novosti, cuaca di daerah tersebut cukup buruk untuk mencegah penggunaan pesawat untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
(mnt)