Kabar baik! Lima negara peminat SWF Jokowi, dari Kanada hingga Arab

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen untuk meluncurkan Dana Kekayaan Negara (SWF) bernama Otoritas Investasi Indonesia (INA) awal tahun depan.

INA adalah Lembaga Manajemen Investasi (LPI) yang akan mengelola dana investasi termasuk infrastruktur. Jokowi bahkan menegaskan, sudah ada 5 negara yang sudah berminat berinvestasi di INA.

“Saat ini beberapa negara sudah menyatakan minatnya, antara lain AS, Jepang, UEA, Arab Saudi dan Kanada,” jelas Jokowi saat membuka Indonesian Economic Outlook 2021, yang disaksikan di Hotel Kempinski, Selasa (22/12/2020). .

“Pada awal 2021 kami akan meluncurkannya SWF Sovereign Wealth Fund yang disebut INA, Otoritas Investasi Indonesia, “kata mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menegaskan, kehadiran SWF Ini akan menjadi sumber pembiayaan baru bagi pembangunan Indonesia ke depan, sehingga tidak hanya berdasarkan pinjaman, tapi bisa dalam bentuk ekuitas atau saham.

Dampaknya akan menyehatkan perekonomian Indonesia, BUMN khususnya sektor infrastruktur dan energi.

“Dan dalam keadaan apa pun pandemi seperti ini, kita semua harus bisa bergerak cepat, memperkuat kerjasama dan sinergi. Saya optimis perekonomian kita akan pulih dan kembali normal, ”kata mantan gubernur itu DKI Jakarta ini.

Sebelumnya, sumber CNBC Indonesia membisikkan bahwa salah satu dana pensiun global, salah satu yang terbesar, siap masuk, yakni The Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Marves Luhut Pandjaitan pun membenarkan kabar tersebut. Ia mengungkapkan, dana dari Kanada mencapai US $ 2 miliar. “SWF kita mendapat US $ 2 miliar dari Kanada. Mereka memberikan komitmen kemarin,” kata Luhut.

Dalam pernyataan resmi kepada CNBC International melalui surelDana pensiun terbesar di Kanada berencana untuk menginvestasikan hingga sepertiga dari dana kelolaannya pada instrumen investasi di pasar negara berkembang dalam 5 tahun ke depan.

CPPIB mengelola dana sekitar 434,4 miliar dollar Kanada atau setara dengan US $ 329,75 miliar (Rp 4617 triliun, kurs Rp 14.000 / US $).

Sebagian besar investasinya berada di Amerika Utara – sekitar 34% dari total aset yang dialokasikan di Amerika Serikat – diikuti oleh Asia

“Kami berharap dapat menginvestasikan hingga sepertiga dari dana tersebut [kelolaan kami] di pasar negara berkembang pada tahun 2025 dan India menjadi komponen kunci [investasi] itu, “kata Suyi Kim, Head of CPPIB Asia Pacific, kepada CNBC International melalui email, September lalu.

Berdasarkan dokumen yang diterima Kementerian BUMN CNBC Indonesia, menyatakan keberadaan Otoritas Investasi Indonesia penting bagi Indonesia untuk melakukan terobosan dalam mengundang investasi asing.

LPI bahwa kemudian bernama INA, ini adalah badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia. LPI memperoleh dukungan modal awal sebesar Rp15 triliun atau setara dengan sekitar US $ 1 miliar.

Pemenuhan modal LPI akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai Rp75 triliun atau setara dengan US $ 5 miliar pada tahun 2021, sebagaimana tertuang dalam PP No. 74 tahun 2020.

[Gambas:Video CNBC]

(tas tas)


Source