Jakarta, CNBC Indonesia – Penerbit menara telekomunikasi Saratoga Group, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), melalui anak perusahaan Tower Bersama, mengakuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) senilai Rp. 3,975 triliun atau setara dengan US $ 280 juta.
Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan transaksi tersebut diharapkan selesai pada akhir kuartal pertama tahun depan, dengan syarat syarat dan ketentuan dalam perjanjian jual beli aset bersyarat sudah dipenuhi.
Akuisisi tersebut tertuang dalam perjanjian jual beli bersyarat (PJBB) pada 21 Desember 2020, sedangkan Tower Bersama adalah 98% sahamnya dimiliki oleh TBIG, ”katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu ( 23/12).
Akuisisi maksimal 3.000 menara milik Inti Bangun Sejahtera akan memungkinkan portofolio menara perusahaan mencapai 19.000 lokasi menara telekomunikasi, yang dalam waktu dekat akan menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.
Transaksi penjualan ini memerlukan persetujuan rapat umum pemegang saham karena tergolong transaksi material. Oleh karena itu TBIG akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa untuk meminta restu dari pemegang saham.
Dari sisi kinerja, Tower Bersama membukukan laba bersih Rp 747,47 miliar dalam 9 bulan tahun ini atau per September, naik 22,14% dari periode yang sama tahun lalu Rp 611,96 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan perseroan yang juga naik menjadi Rp 3,94 triliun, naik 13,54% dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,47 triliun.
Pemegang saham terbesar TBIG adalah PT Wahana Anugerah Sejahtera 35,61%, PT Provident Capital Indonesia 26,73%, sedangkan sisanya publik 36,32%.
Sisa saham dipegang oleh investor perorangan termasuk Winato Kartono dan Edwin Soeryadjaya, pejabat senior dari Saratoga Group. Grup Saratoga yang dikendalikan oleh Edwin dan Sandiaga Uno telah bergabung dengan TBIG sejak tahun 2004.
[Gambas:Video CNBC]
(tas tas)