Jerman Membawa Pulang 3 Istri ISIS dan 12 Anak dari Suriah dalam Misi Rahasia

Jakarta

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Minggu mengatakan dia “lega” bahwa “operasi kemanusiaan” yang telah lama dipersiapkan telah membawa pulang tiga orang Jerman dan puluhan anak yang ditahan di Suriah utara oleh kelompok Kurdi.

Jaksa membenarkan kembalinya anggota ISIS dan simpatisannya dari Suriah dan menjelaskan bahwa salah satu dari tiga perempuan yang dibawa adalah Leonora M., 21 tahun, yang ditahan setibanya di bandara Frankfurt, Sabtu (19/12). Dia dituduh menjadi anggota organisasi teror, kata jaksa federal. Dua wanita lainnya tidak ditahan, tetapi juga akan menghadapi dakwaan terorisme.

Majalah berita Der Spiegel melaporkan bahwa pasukan khusus polisi federal Jerman telah mempersiapkan “misi pembebasan” untuk waktu yang lama dan menerbangkan mereka dengan pesawat sewaan keluar dari Suriah dan kembali ke Jerman.

“Saya sangat lega karena kemarin kami berhasil membawa pulang 12 anak dan tiga ibu mereka dari kamp tahanan di Suriah utara. Kabar baik untuk Natal kali ini membuat kami optimis bahwa selanjutnya akan semakin banyak warga yang bisa dibawa pulang,” kata pria asal Jerman itu. Menteri Luar Negeri. Heiko Maas.

Ia menegaskan, kembalinya pendukung dan simpatisan ISIS merupakan “misi kemanusiaan” yang telah dipersiapkan sejak lama. “Terutama untuk membawa pulang ibu-ibu dan anak-anak, serta anak yatim piatu yang sakit parah dan membutuhkan penanganan segera.”

Persiapan intensif untuk “misi rahasia”

Heiko Maas mengatakan misi itu dilakukan dalam situasi genting “setelah” berbulan-bulan persiapan dan koordinasi intensif. “Dia juga mengucapkan terima kasih,” kepada mitra Finlandia kami, yang dengannya kami melakukan operasi ini bersama. “

Relokasi warga Jerman adalah misi langsung pertama yang melibatkan Kementerian Luar Negeri, kata surat kabar harian Jerman Bild. Menurut Bild, masih ada 70 orang dewasa Jerman dan 150 anak yang memiliki orang tua Jerman di kamp-kamp tahanan di Suriah.

Stasiun penyiaran SWR melaporkan bahwa mereka ditahan di Roj dan al-Hol, dua kamp penahanan yang dikelola Kurdi, yang telah menampung puluhan ribu anggota dan simpatisan ISIS dari akhir 2018 dan awal 2019.

Selain Leonore M. yang langsung ditahan setibanya di bandara Frankfurt, dua perempuan lain yang dibawa pulang adalah Merve A., 24, dari Hamburg dan Yasmin A. dari Bonn.

“Pengantin ISIS”

Der Spiegel melaporkan bahwa Leonora M. pergi ke Raqqa, Suriah, ketika berusia 15 tahun dan menjadi istri ketiga dari Martin L., warga negara Jerman yang juga anggota ISIS. Mereka memiliki dua anak. Spiegel melaporkan bahwa Martin L. diduga menahan seorang wanita Yazidi dan dua anak sebagai budak di apartemennya dan kemudian menjual mereka.

Merve A. pergi ke Suriah ketika dia berusia 18 tahun untuk mengikuti teman prianya. Rekannya kemudian tewas sebagai anggota ISIS yang sedang berperang. Selain anak-anak dari tiga wanita Jerman, pesawat carter menuju Frankfurt juga membawa tujuh anak yatim piatu yang membutuhkan perawatan segera.

Pasukan Kurdi menangkapnya pada Januari 2019 ketika dia melarikan diri dari pertempuran untuk Baghouz – benteng terakhir ISIS di Suriah timur – yang direbut oleh milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, yang didukung oleh aliansi multinasional pimpinan AS.

hp / pkp (dpa, afp)

(ita / ita)

Source