RINGTIMES BALI – Kanker payudara adalah pembunuh wanita nomor 1 di dunia. Banyak cara yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara, termasuk memeriksa diri sendiri apakah terdapat benjolan di payudara atau tidak.
Namun jangan takut, karena tidak semua benjolan menandakan Anda mengidap kanker payudara. Ada beberapa hal yang membedakan benjolan kanker payudara dari kanker payudara dan bukan.
Jika anda melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) lalu menemukan benjolan di salah satu bagian payudara, jangan takut karena belum bisa dipastikan itu kanker payudara. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah itu kanker atau bukan.
Baca Juga: 5 Makanan Enak dan Gurih Yang Jadi Pemicu Kanker Payudara, Nomor 5 Favorit Semua Orang
“85 persen benjolan di payudara itu jinak, jadi jangan takut. Jadi periksalah dulu. Hanya 15 persen yang merupakan tumor ganas atau kanker,” kata ahli bedah onkologi di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Sonar Soni Panigoro, dalam webinar Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2020, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari halaman ANTARA, 18 Desember 2020. Sonar mengatakan, salah satu cara untuk memastikan melalui biopsi adalah dengan mengambil jaringan dari benjolan tersebut dan di sinilah kami dapat memastikan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau bukan.
Dalam kesempatan berbeda, dokter kandungan dan ginekolog Raditya Wratasangka pernah mengatakan benjolan pada pria lebih mudah dirasakan dibanding wanita karena jaringannya tidak terlalu tebal. Ia menyarankan agar wanita dapat melakukan SADARI pada hari ke 7 hingga ke 10 haid (dihitung dari hari pertama haid) setiap bulan, sedangkan untuk pria dapat sewaktu-waktu.
Selain SADARI, dokter juga merekomendasikan pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS) minimal 6 bulan sekali, USG payudara setiap tahun hingga MRI payudara. Benjolan yang bukan merupakan kanker biasanya disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kista payudara.
Baca juga: Stroke menyebabkan risiko timbulnya 3 jenis demensia vaskular ini, berikut cara mendiagnosisnya
Halaman Medical News Today mencatat, kondisi ini ditandai dengan adanya kantung berisi cairan jinak atau non-kanker di payudara. Biasanya sesuatu terasa halus dan kenyal di bawah kulit. Beberapa dari kista ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, sementara yang lain bisa sangat menyakitkan bagi penderitanya.
Tidak jelas apa yang menyebabkan munculnya kista, tetapi bisa jadi karena respons terhadap hormon yang terkait dengan menstruasi. Penyebab lain dari benjolan adalah abses pada payudara yang disebabkan oleh bakteri.
Editor: Saya GA Putu Yuliani Dewi
Sumber: ANTARA
Tag
Baru