Jam tangan pintar dapat membantu menghindari kurangnya gerakan selama pandemi

Jakarta (ANTARA) – Pandemi virus korona diperkirakan berdampak pada gaya hidup sedentary, gaya hidup sedentary, namun teknologi terkini pada smartwatch diyakini bisa membantu mengatasinya.

“Ada fitur reminder untuk tetap aktif di rumah,” kata Head of Public Relation Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia, saat talk show virtual, Senin.

Baca juga: Apple dan Xiaomi memimpin pasar perangkat wearable di Q1

Xiaomi, yang baru-baru ini meluncurkan jam tangan pintar Mi Watch dan Mi Watch Lite awal bulan ini, menyertakan fitur “Tetap Aktif” yang mengingatkan pengguna untuk bergerak setelah satu jam tidak ada aktivitas terdeteksi.

Fitur ini merupakan setting utama untuk Mi Watch dan Mi Watch Lite, pengguna tidak perlu mengaturnya secara manual. Fitur Stay Active akan memberikan notifikasi kecil di layar atau membuat jam tangan bergetar sehingga pengguna akan sadar untuk melihat notifikasi dan bergerak.

Jika terdeteksi sedang duduk, misalnya saat bekerja dari rumah alias bekerja dari rumah, Mi Watch akan meminta pengguna untuk berdiri sejenak dan beraktivitas.

Jam tangan pintar umumnya dilengkapi dengan fitur penunjang kesehatan dan kebugaran, seperti perangkat pendeteksi detak jantung, tingkat stres dan pengukur denyut nadi saat berolahraga.

Fitur-fitur ini dapat digunakan untuk mengurangi kebiasaan menetap selama aktivitas yang direkomendasikan di rumah selama pandemi COVID-19.

Spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage di acara yang sama menjelaskan, perilaku sedentary yang sudah ada sebelum pandemi virus corona diperkirakan meningkat selama pandemi.

Perilaku menetap atau menetap adalah aktivitas apa pun, di luar waktu tidur, yang menghabiskan sedikit energi, bahkan lebih sedikit daripada aktivitas ringan seperti berdiri.

Kegiatan yang termasuk kurang gerak antara lain duduk, menonton televisi dan membaca. Jika dilakukan terus menerus selama lebih dari enam jam setiap hari, dikhawatirkan perilaku ini akan menjadi kebiasaan dan menimbulkan risiko kesehatan di kemudian hari, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti nyeri pinggang hingga osteoporosis.

Baca juga: Xiaomi Perluas Ekosistem Perangkat IoT, Hadirkan Mi Watch dan Mi TV

Reporter: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
HAK CIPTA © ANTARA 2020

Source