Jakarta Memperpanjang Batas Virus hingga 3 Januari untuk Menghentikan Penyebaran Hari Libur

Jakarta tetap menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Indonesia, dengan 163.111 kasus di ibu kota pada hari Minggu.

Fotografer: Dimas Ardian / Bloomberg

Ibukota Indonesia telah memperpanjang pembatasan virusnya dua minggu lagi dari Senin untuk mencegah lonjakan lebih lanjut dalam kasus virus korona selama musim liburan karena infeksi terus meningkat.

Jakarta, yang dihuni lebih dari 10 juta orang, akan mempertahankan kapasitas dan batas operasi untuk perkantoran, restoran, dan pusat perbelanjaan di bawah fase transisi, menurut pernyataan dari pemerintah daerah. Pekan lalu, itu juga melarang pertemuan publik dan tes antigen diperlukan bagi mereka yang memasuki ibu kota selama musim liburan.

Jakarta Tetapkan Jam Malam Restoran, Mal, Hambat Penyebaran Virus

“Mobilitas penduduk akan kami pantau dan kendalikan agar tidak ada transmisi baik dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya,” kata Gubernur Anies Baswedan. “Penting bagi kami, khususnya keluarga di Jakarta untuk tidak melakukan aktivitas liburan di luar rumah, terutama di luar Jakarta.”

Peringatan itu muncul karena kasus Covid-19 baru-baru ini telah dilacak pada orang-orang dengan riwayat perjalanan, mungkin sekitar pemilihan lokal yang diadakan pada 9 Desember, menurut pernyataan Senin. Keluarga mendominasi kelompok infeksi Jakarta, dengan lebih dari 3.800 selama seminggu dari 7-13 Desember, sementara kelompok kantor berjumlah lebih dari 300, kata pernyataan itu.

Jakarta adalah pusat wabah di Indonesia, dengan 163.111 kasus hingga Minggu, naik 13,3% selama dua minggu terakhir. Tempat tidur isolasi ibu kota memiliki kapasitas 85%, sedangkan kamar di unit perawatan intensif 80% penuh. Pemerintah daerah berencana menambah lebih dari 7.000 tempat tidur dan 1.000 ruang ICU, serta meningkatkan tenaga kesehatan untuk memerangi lonjakan virus.

– Dengan bantuan Claire Jiao, dan Eko Listiyorini

(Pembaruan dengan konteks di paragaf kedua dan keempat)

Source