JAKARTA, KOMPAS.com – Pada akhir tahun pasar keuangan telah menunjukkan pemulihan bahkan melebihi ekspektasi.
Namun, alangkah bijaknya jika di tengah pandemi investor tetap menyiapkan dana darurat untuk investasi yang tepat.
Kepala Riset Investasi Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kemunculan vaksin Covid-19 membawa sentimen positif bagi pasar modal, khususnya saham. Sebelumnya Wawan memproyeksikan IHSG pada akhir tahun ini berada di 5.500, kini IHSG sudah mencapai 6.100.
Meski banyak pelaku pasar optimistis perekonomian akan membaik tahun depan, Wawan mengingatkan bahwa distribusi dan efektivitas vaksin masih menjadi tantangan yang berpotensi menjadi risiko.
Baca juga: Cara Mudah Memilih Reksa Dana Bagi Pemula
Seperti kita ketahui, dari hari ke hari jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia terus meningkat.
Di tengah kondisi ini, dana darurat perlu tetap disiapkan dan dialokasikan dengan tepat. Wawan menyarankan agar investor bisa membereskan reksa dana pasar uang.
Wawan memproyeksikan rata-rata imbal hasil reksa dana pasar uang sekitar 3% -4% tahun depan.
Jika reksa dana pasar uang fokus pada deposito, return yang mungkin didapat sekitar 3 persen-3,5 persen. Sedangkan jika reksa dana pasar uang juga memiliki aset obligasi kurang dari satu tahun, maka imbal hasil berpotensi lebih tinggi.
“Kembali di pasar uang reksa dana itu bonus, ”kata Wawan.
Baca juga: Reksa Dana Terproteksi Masih Diminati Investor, Ini Alasannya
Sementara itu, Wawan tetap menilai reksa dana pendapatan tetap juga menarik karena diproyeksikan memberikan return rata-rata 7 persen. Sentimen pendukung datang dari suku bunga acuan tahun depan yang tidak akan naik dan masih berpotensi turun lagi.
Wawan menyarankan untuk mendiversifikasi portofolio tahun depan sebesar 50% di obligasi atau reksa dana pendapatan tetap, 30% di pasar saham, dan 20% di reksa dana pasar uang. (Danielisa Putriadita)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sejumlah instrumen ini bisa menjadi alternatif investasi dana darurat