Industri properti diprediksi tumbuh pada 2021, hal ini menjadi alasannya

ILUSTRASI. Pasar Properti Masih Berkembang: Pembangunan Perumahan di Bogor

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri properti diprediksi tumbuh pada 2021. Hal tersebut didorong oleh sentimen positif, seperti datangnya vaksin Covid-19 yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan.

“Karena vaksin sudah ditemukan, dan menurut pemerintah vaksinasi akan dilakukan mulai tahun depan. Tentunya harapannya pada 2021 kondisi perekonomian secara umum akan membaik, termasuk di industri properti,” ujar Deputy Director PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI), Jeffri Tanudjaja kepada Kontan.co .id, Senin (28/12).

Apalagi, menurut Jeffri, penurunan suku bunga bank akan memudahkan pengembang mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan proyek baru.

Begitu pula bagi calon pembeli rumah / apartemen, tentunya hal ini akan membantu kemampuan mereka dalam membayar dengan mencicil (jika menggunakan fasilitas KPR / KPA).

Sementara itu, kata Jeffri, secara umum harga properti tidak mengalami kenaikan tahun ini. Untuk unit yang dijual emiten berkode saham MKPI, harga jualnya masih dipertahankan.

“Jadi tidak ada kenaikan. Sedangkan untuk leasing kami berikan diskon sewa kepada penyewa sejak April,” kata Jeffri.

Baca juga: Selamat dari pandemi, Agung Podomoro (APLN) didukung oleh proyek Kota Podomoro Tenjo

Untuk rencana proyek MKPI pada 2021, pihaknya akan terus menyelesaikan pembangunan Pondok Indah Mall 3 dan Pondok Indah Office Tower 5 yang akan dibuka untuk umum mulai April 2021. “Selain itu, pembangunan Pondok Indah Town House juga akan dilakukan. lanjutkan, “tambahnya.

Sementara itu, emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menilai sektor properti kemungkinan baru benar-benar pulih pada semester II 2021.

“Karena sebelum vaksinasi masih ada pembatasan di sana-sini,” kata Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo.

Sementara itu, dia mengaku tahun ini pihaknya mengurangi jenis rumah yang dijual atau karena cara pembayarannya uang tunai. “Untuk metode pembayaran normal, harga masih akan stagnan jika turun minimal 10%,” ujarnya.

Menurut dia, harga properti yang masih stabil tahun ini berada di kawasan barat dengan kisaran Rp 1,3 miliar hingga Rp 2 miliar. Sedangkan jika untuk pengguna akhir yang dibawah Rp 500 juta.

Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida mengakui pandemi Covid-19 telah melanda sektor properti dengan sangat parah. Namun masih ada segmen hunian yang cukup diminati yaitu rumah di bawah Rp. 1 Milyar.

DONASI, Dapatkan Voucher Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher gratis senilai donasi yang bisa digunakan untuk berbelanja di KONTAN Store.



Source