Jakarta, CNBC Indonesia – Telah membuka hijau kuat 1,28% Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdaganganRabu (23/12/20) tiba-tiba terbanting hingga turun 2,82%. Saat ini IHSG masih terpantau dengan koreksi parah 1,33% hingga ke level 5.942.79.
Meskipun jatuh dPada catatan perdagangan, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 149miliar di pasar reguler saat ini dengan nilai transaksi saat ini menyentuh Rp 7 triliun.
Sentimen negatif dalam perdagangan ini berasal dari dalam negeri karena kondisi pandemi Indonesia yang masih parah. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan peningkatan mingguan kasus Covid-19 baru sebesar 12,1%. Kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat 3% secara nasional.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tren memburuknya muncul karena fasilitas kesehatan yang semakin berkurang sehingga penanganan pasien Covid-19 tidak maksimal. Sejumlah bidang berpengalamantingkat hunian tempat tidur(BOR) alias tingkat pengisian Rumah Sakit rujukan Covid-19 di atas 80%, jauh di atas standar WHO sekitar 50%.
Saham mana yang menyebabkan IHSG tiba-tiba anjlok? Perhatikan tabel berikut.
Tercatat, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali melakukan pembobotan indeks karena kapitalisasi pasarnya terbesar di BEI. Meski hanya terkoreksi 1,27%, namun BBCA membebani indeks hingga 13,57 poin indeks.
Selanjutnya, di urutan kedua muncul emiten lain dengan modal pasar yang besar yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 2,68% dan membebani indeks hingga 11,79 poin indeks.
Di tempat ketiga juga tercatat perusahaan topi besar muncul kembali, yakni PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 3,29% dan membebani indeks 10,48 poin.
Selain tiga emiten di atas, muncul pula PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang terkoreksi masing-masing 5,68% dan 3,76% serta membebani indeks 5,65 dan 5,31 poin indeks. .
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp / trp)