IHSG ditutup melemah pasca reshuffle kabinet, inilah alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup negatif pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (23/12/2020).

Meluncurkan data RTI, IHSG turun 14,5 poin (0,24 persen) ke level 6.008,7.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pelemahan IHSG sore ini bukan karena respon investor terhadap perombakan Kabinet Presiden Joko Widodo kemarin.

“Pelemahan IHSG siang ini, banyak poin yang mempengaruhi, salah satunya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dan mutasi Covid-19 (Covid-19 jenis baru di Inggris),” Nafan mengatakan kepada Kompas.com.

Baca juga: Asosiasi E-Commerce Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Naik Lebih Cepat

Selain itu, rencana penerapan restriksi sosial skala besar (PSBB) dan dimulainya cuti bersama besok mendorong pelemahan IHSG.

Sebanyak 190 saham menguat di zona hijau dan 305 saham di zona merah. Sementara 128 saham lainnya stagnan. Nilai transaksinya hingga saat ini mencapai Rp 17,8 triliun dengan volume 26,4 miliar lembar saham.

Yang paling rugi sore ini adalah saham Bank BTN (BBTN) yang turun 3,49 persen di level Rp. 1.800. Kemudian, saham Aneka Tambang (ANTM) juga merosot 2,45 persen ke posisi Rp 1.790. Selanjutnya, saham Merdeka Copper Gold (MDKA) juga terkoreksi 2,3 persen ke level Rp 2.540.

Top gainer sore ini antara lain saham Bank BTPN Syariah (BTPS) yang melejit 9,5 persen ke posisi Rp. 3.900. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) melonjak 8,8 persen menjadi Rp 1.730, dan saham Indosat (ISAT) juga naik 7,6 persen menjadi Rp 5.650.

Pasar Asia bergerak positif, dengan indeks Nikkei naik 0,33 persen, indeks Shanghai Composite 0,76 persen, Indeks Hang Seng Hong Kong 0,86 persen, dan indeks Straits Times 0,19 persen.

Pasar saham Eropa sore ini bervariasi dengan indeks FTSE turun 0,2 persen, sedangkan indeks Xetra Dax naik 0,56 persen.

Baca juga: Budi Gunadi Jadi Menteri Kesehatan, Faisal Basri: Jadi Secercah Harapan di Tengah Pandemi

Source