Jakarta, CNBC Indonesia– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal minggu Senin (21/ 12/20) dibuka hijau 0,45% ke tingkat 6.131,62.
Selang 15 menit IHSG masih hijau 0,73% ke level 6.150.22 setelah sentimen stimulus fiskal jumbo dalam ‘tujuan’ sukses Paman Sam.
Data perdagangan mencatat bahwa investor asing mengambil tindakan membeli bersih Rp 3 miliar di pasar reguler saat ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp3,6triliun.
Asing mencatatkan penjualan bersih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 18 miliar dan PT Bpergelangan kaki Orang-orang Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp23milyar.
Asing juga melakukan net buy di PT Emas Tembaga Merdeka Tbk (MDKA) Rp11miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp37 miliar.
Namun, pada pukul 09.29 WIB, net sell asing di BEI mencapai Rp 99,74 miliar. Beberapa bursa merah Asia, Nikkei minus 0,60%, Hang Seng turun 0,26% dan Singapore STI minis 0,18%.
Setelah berbulan-bulan, pelaku pasar kini bisa bernapas lega karena dampak negatif pandemi terhadap perekonomian akan diimbangi dengan kebijakan stimulus.
Kongres AS dilaporkan telah menyelesaikan perbedaan politik atas kesepakatan stimulus US $ 900 miliar. yang meliputi Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US $ 600 per orang.
Paket tersebut juga mencakup bantuan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) senilai US $ 300 miliar dan tambahan US $ 300 per minggu untuk klaim tunjangan pengangguran, yang saat ini dinikmati oleh 12 juta penganggur.
“Sekarang Demokrat telah menyetujui versi bahasa penting Senat Toomey, kami dapat mulai menutup sisa paket untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada keluarga, pekerja dan bisnis,” kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. NBC News, Minggu (20/12/2020).
Adanya stimulus ini menjadi angin segar yang akan meramaikan pergerakan bursa saham AS maupun dunia lainnya, termasuk Indonesia, karena ada harapan ekonomi negara adidaya ini akan terus membaik. Ditambah pemulihan ekonom China yang telah terjadi sebelumnya, besar kemungkinan kedua penggerak perekonomian dunia tersebut akan mendongkrak perekonomian global.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(tas tas)