KOMPAS.com – Bintang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic mengaku puas dengan berbagai pencapaiannya meski tak pernah mengangkat trofi Ballon d’Or.
Sejak debutnya di tahun 2001, Zlatan Ibrahimovic telah merasakan atmosfer lima liga top Eropa dengan membela tujuh tim elit dunia.
Ketujuh tim tersebut adalah Ajax Amsterdam, Inter Milan, Juventus, Barcelona, Paris Saint-Germain, Manchester United, dan juga AC Milan.
Bersama ketujuh tim tersebut, Ibrahimovic selalu berhasil mempersembahkan gelar. Striker Swedia itu telah mencatatkan 32 trofi bergengsi.
Baca juga: Unggul, Opium Ibrahimovic yang Tak Cuma Laga Resmi, Tapi …
Meski dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik Eropa dalam dua dekade terakhir, Ibrahimovic tampak tak tampil di ajang Ballon d’Or.
Prestasi terbaik Ibrahimovic dalam pemilihan pemain terbaik dunia hanya berada di urutan keempat setelah 11 kali masuk nominasi.
Melihat fakta tersebut, Ibrahimovic mengaku tak menyesal meski tak pernah meraih trofi Ballon d’Or.
Ibrahimovic bahkan tak rela menukar 12 trofi Guldbollen miliknya dengan gelar pemain terbaik dunia atau Ballon d’Or.
The Guldbollen adalah trofi pemain Swedia terbaik yang diberikan oleh federasi sepak bola dan media lokal setiap tahun.
Baca juga: Sebut Milan Seperti Rumah, Sinyal Ibrahimovic Akan Bertahan Lebih Lama di San Siro?
Menurut Ibrahimovic, 12 Guldbollen berarti lebih dari satu Ballon d’Or.
“Saya tidak akan menukar 12 Guldbollens saya dengan trofi dari France Football (penyelenggara Ballon d’Or),” kata Ibrahimovic seperti dikutip di situs web. Diario AS.
Karena menurut saya gelar adalah tentang konsistensi, kata Ibrahimovic.
“Saya telah melihat banyak pemain yang memenangkan Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions atau bahkan Ballon d’Or,” kata Ibrahimovic.
“Mereka semua bermain fantastis tahun itu. Namun, setelah itu mereka menghilang,” kata Ibrahimovic.
Lebih lanjut, Ibrahimovic menilai Ballon d’Or tidak menjamin kualitas seorang pemain.
Baca juga: Ibrahimovic: Saya Tidak Pernah Melakukan Kesalahan di AC Milan
Pasalnya, Ibrahimovic menganggap pemain terbaik adalah orang-orang yang berhasil menjaga level permainan pada titik tertinggi selama bertahun-tahun.
“Saya telah bermain sepak bola selama 25 tahun dan selalu berada di level teratas. Ini bukan keberuntungan,” kata Ibrahimovic.
“Jadi, saya tidak ingin menukar apa yang saya miliki sekarang dengan sesuatu yang tidak penting,” kata Ibrahimovic.
Kata-kata konsistensi berhasil dibuktikan Ibrahimovic di masa jabatan keduanya bersama AC Milan.
Sejak kembali ke AC Milan pada Januari 2020, Ibrahimovic telah mencetak 22 gol dan sejauh ini tujuh gol membantu dari 29 penampilan di semua kompetisi.
Baca juga: Ivan Gazidis: Sulitnya Menggoda Ibrahimovic ke AC Milan
Kontribusi Ibrahimovic menjadi salah satu kunci sukses AC Milan lolos ke Liga Europa dan menjadi pemimpin klasemen Liga Italia musim ini.
Hingga pekan ke-14 Liga Italia musim ini, AC Milan masih belum terkalahkan dan kini berada di puncak klasemen dengan koleksi 34 poin.
AC Milan untuk sementara unggul satu poin dari rival sekota Inter Milan, yang saat ini berada di posisi kedua.