Hunian hotel di DIY terjun bebas, hanya 5 persen

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan okupansi hotel mengalami penurunan setelah adanya kebijakan yang mengharuskan pemudik melakukan tes antigen.

Akhir pekan lalu, PHRI mencatat okupansi hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) mencapai 25 persen. Saat ini okupansi hotel hanya 5 persen.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, jumlah wisatawan yang membatalkan kunjungannya semakin meningkat.

“Sekarang membatalkan makin banyak, kemarin masih 25 persen sekarang tinggal 5 persen. Awalnya kami berharap libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa menghilangkan dahaga kami. Sekarang bencana buat kami, ”ujarnya, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Ada Aturan Wajib Tes Antigen Cepat, Hotel-hotel di Yogyakarta Banyak Pembatalan

Dengan banyaknya pembatalan tersebut, menurutnya total potensi kerugian yang dialami hotel dan restoran mencapai miliaran rupiah.

Sedangkan potensi kerugian pendapatan yang dialami hotel bintang tiga hingga lima diperkirakan berkisar Rp. 500 juta. Sedangkan hotel dan restoran di bawah PHRI berkisar Rp. 400 juta.

“Kami perkirakan kerugiannya bisa lebih dari Rp 500 juta per hotel. Itu karena okupansi turun,” ujarnya.

Ditambah lagi sekarang hotel sudah mengeluarkan uang untuk mendekorasi kamar bernuansa natal dan tahun baru. Tak hanya itu, hotel juga menambah alokasinya untuk menerapkan protokol kesehatan.

Bregodo Jogo MalioboroDermaga. Mengunjungi Jogja Bregodo Jogo Malioboro

“Hotel ini sudah tidak dikenakan biaya untuk dekorasi Natal. Bahan-bahannya, bahan bakunya juga sudah habis persediaan. Bahan disinfektan juga sudah disiapkan, ”ujarnya.

Pihaknya berharap bisa memenuhi target okupansi sebesar 45 persen. Namun, ia tak ingin memasang target tinggi untuk Natal dan Tahun Baru kali ini.

“Harapannya bisa terisi 45 persen. Kita nggak bikin besar untuk liburan Natal dan Tahun Baru kali ini,” kata Deddy.

Deddy menambahkan, saat ini banyak hotel yang memberikan promo untuk dilakukan warga DIY staycation di hotel.

Baca juga: Hotel di Yogyakarta Masih Menerapkan Ketentuan Antibodi Cepat untuk Tamu

“Beberapa hotel sudah menawarkan promo staycation Harga mulai dari Rp. 150.000 sampai Rp. 6 juta, “ujarnya.

Staycation Ini menyasar wisatawan lokal sekitar DIY untuk berlibur keliling DIY karena tidak membutuhkan kebutuhan antigen yang cepat.

Source