PR BEKASI – Pemerintah Iran dikabarkan mulai membangun fasilitas nuklir bawah tanah di wilayah Fordo karena hubungannya dengan Amerika Serikat memanas.
Hal itu diketahui dari foto satelit yang diterima The Associated Press dari Maxar Technologies, Jumat.
Ditanya tentang hal ini, pemerintah Iran belum secara terbuka mengakui adanya konstruksi baru di Fordo. Diketahui bahwa Barat pertama kali menemukan pembangunan fasilitas nuklir di sana pada tahun 2009.
Baca juga: Bungkam Uighur, Koalisi Muslim Amerika Tuding Negara OKI Takut dengan China
Selain itu, tujuan pembangunan yang masih belum jelas, aktivitas apapun di Fordo diyakini akan memicu kekhawatiran baru di akhir masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Sebelumnya, Iran telah membangun fasilitas nuklir Natanz setelah terjadi ledakan misterius pada Juli lalu yang diduga sabotase.
Sementara itu, Jeffrey Lewis, pakar James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies yang mempelajari Iran, mengatakan bahwa arah program nuklir Iran sedang diawasi.
Baca Juga: 37 Anggota FPI Diduga Terlibat Terorisme, Pengamat: Pemerintah Harus Jelajahi
“Setiap perubahan di situs ini akan diawasi dengan cermat sebagai tanda ke mana arah program nuklir Iran,” kata Jeffrey Lewis, pakar James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies yang mempelajari Iran. Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada hari Sabtu, 19 Desember 2020.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: arabnews
Tag
Baru