Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk turun pada perdagangan Sabtu (19/12/2020), namun sejauh ini pekan ini masih melesat cukup tajam. Harga emas dunia yang melemah pada perdagangan Jumat membuat emas Antam melemah hari ini.
Launching data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan saat ini dihargai Rp. 91.212.000 / batang atau Rp. 912.120 / gram, turun 0,22% dibandingkan harga kemarin.
Sedangkan 1 gram satuan dihargai Rp 970.000 / gram, turun 0,21%. Tetapi jika Anda melihat minggu ini, unit 1 gram telah menembak 1,7%.
Harga emas dunia turun 0,28% menjadi US $ 1.880,66 / troy ounce pada perdagangan Jumat kemarin, menunggu kepastian stimulus fiskal di AS.
Kongres (DPR dan Senat) telah mencapai kesepakatan stimulus senilai US $ 900 miliar yang meliputi bantuan langsung tunai (BLT). Namun, paket stimulus belum termasuk bantuan untuk bisnis dan pemerintah daerah – dua pemicu perbedaan antara Demokrat dan Republik.
“Kami masih dekat dan kami akan sampai di sana,” kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell CNBC Internasional. “Kami menciptakan jalur yang kuat untuk membuka jalan bagi paket bantuan pandemi yang dapat disetujui oleh kedua belah pihak.”
Ada kemungkinan stimulus akan dicairkan dalam 2 hari ke depan, karena DPR dan Senat AS baru saja mengesahkan undang-undang untuk menghindari pendanaan pemerintah AS. matikan Sabtu waktu setempat.
Undang-undang tersebut akan mendanai administrasi AS hanya untuk 2 hari, dan DPR dan Senat berharap untuk menyelesaikan paket stimulus dalam 2 hari juga.
Keluarnya stimulus fiskal berpotensi memicu kenaikan harga emas pekan depan. Apalagi, pasar memprediksi emas akan kembali menguat pekan depan.
Potensi emas terus meningkat terlihat dari hasil survei terbaru Kitco yang sebagian besar memberikan pandangan bullish (tren naik) minggu depan.
Survei terhadap 14 analis di Wall Street menunjukkan 11 orang atau 79% memberikan pandangannya bullish, 2 orang atau 14% memberikan pandangan netral, dan hanya 1 orang atau 7% yang melihat emas kasar (tren menurun).
Sedangkan survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang biasa disebut dengan Main Street dengan 1.048 responden menunjukkan 75% memberikan pandangannya bullish, 14% kasar dan 11% netral.
Artinya sentimen para analis dan pelaku pasar sangat bullish untuk minggu depan, sehingga peluang penguatan lanjutan terbuka lebar, kembali ke atas US $ 1.900 / troy ounce, meski tidak menutup kemungkinan mendekati level US $ 2.000 / troy ounce. Pasalnya, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, volume perdagangan akan lebih rendah dari biasanya, dan bisa memicu volatilitas yang tinggi. Artinya harga emas akan naik atau turun dengan cepat dalam waktu yang singkat.
“Kami akan melihat beberapa pergerakan liar dalam beberapa minggu mendatang, tetapi fundamental bullish emas tetap ada. Faktor yang akan membawa emas lebih kuat pada 2021 tidak akan hilang,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
TIM PENELITI CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap / pap)