Gojek Caplok 22 Persen Saham Bank Jago

KOMPAS.com – Perusahaan naik-naik Gojek mengucurkan dana Rp 2,25 triliun ke PT Bank Jago Tbk. Dengan investasi tersebut, Gojek menguasai 22,16 persen saham Bank Jago.

Kucuran dana itu dikucurkan Gojek melalui anak usahanya, Gopay. Menurut Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, berinvestasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depan.

“Jumlah total saham yang dibeli adalah 1.956.600.000 saham dengan harga beli Rp 1.150 per saham pada tanggal transaksi 18 Desember 2020,” kata Andre seperti dikutip Antara. KompasTekno dari Tunai, Sabtu (19/12/2020).

Meski memiliki persentase saham yang besar, status pemegang saham tetap dipegang oleh PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT), dengan total kepemilikan saham mencapai 51 persen.

Baca juga: Pengemudi Ojol Ancam Demo Besar-besaran Jika Grab dan Gojek Merger

Kolaborasi ini merupakan bagian dari rencana investasi jangka panjang sekaligus upaya yang dilakukan oleh Gojek untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.

Tujuan investasi ini untuk menyediakan layanan digital banking baru agar pengguna Gojek lebih mudah dalam mengelola keuangannya melalui aplikasi Gojek.

Sejak 2017, Gojek dan Gopay memang aktif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan. Kolaborasi tersebut dibentuk untuk memberikan layanan keuangan kepada ekosistem Gojek.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan kerjasama ini akan saling melengkapi karena Bank Jago telah berpengalaman memahami kebutuhan finansial masyarakat Indonesia.

“Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem open API, kami juga akan bekerja sama dengan pemain ekosistem digital lainnya untuk memperluas akses finansial,” kata Kharim.

Baca juga: Disebut Hampir Setuju Gabung, Ini Kata Gojek dan Grab

Source