HARIANHALUAN.COM – Astronot adalah salah satu profesi yang diimpikan banyak anak di seluruh dunia karena mereka bisa terbang ke luar negeri untuk melihat bintang dan benda luar angkasa.
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah berapa gaji seorang astronot. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) punya jawaban untuk itu. Astronot NASA dibayar sesuai dengan level mereka, yang mengacu pada Jadwal Umum Pemerintah Federal (GS).
GS adalah skala gaji bagi karyawan federal untuk posisi profesional, teknis, dan administratif. Sistem ini memiliki 15 level, dari level GS-1 terendah dan level GS-15 tertinggi.
GS-3 atau GS-4: biasanya magang. GS-5 hingga GS-7: sebagian besar posisi entry level. GS-8 hingga GS-12: Posisi menengah. GS-13 hingga GS-15: posisi pengawasan tingkat atas. Seperti di atas, posisinya adalah Layanan Eksekutif Senior.
Menurut NASA, seorang astronot akan berada di level GS-12 dengan penghasilan US $ 65.140 per tahun atau setara Rp 911,96 juta (asumsi Rp14.000 / US $). Sedangkan Astronot dengan posisi GS-13 memiliki gaji US $ 100.701 per tahun atau setara dengan Rp. 1,41 miliar.
Jika astronot memiliki pendidikan yang berkualitas dengan pengalaman bertahun-tahun, gajinya bisa lebih besar. Astronot yang berada di level GS-15 bisa mendapatkan US $ 142.000 atau setara dengan Rp. 2 miliar setahun, seperti dikutip dari International Business Times atau IBTimes, Rabu (22/12/2020).
Patut dicatat bahwa tidak semua orang bisa menjadi astronot. Selain bugar secara fisik, mereka harus memiliki gelar sarjana dalam sains, teknik atau matematika atau memiliki pengalaman terbang jet selama 1.00 jam, Business Insider melaporkan.
Selain itu, mereka juga harus memiliki kematangan emosi karena pekerjaan ini berisiko tinggi dan memakan waktu lama jauh dari orang yang dicintai.