TEMPO.CO, Jakarta – Fenomena astronomi berupa Konjungsi Besar dua planet gas, Yupiter dan Saturnus, gagal dinikmati di langit Jakarta pada Senin malam, 21 Desember 2020 ini.Ditinjau melalui siaran streaming dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, cuaca mendung memblokir pemandangan langka yang oleh beberapa media di Barat disebut sebagai Bintang Natal.
Akibatnya, Konjungsi Besar akan membuat Yupiter dan Saturnus – dua planet terjauh dari Bumi yang masih dapat diamati di langit dengan mata telanjang – terkunci di tangan. Jarak antara keduanya yang terlihat dari Bumi hanya 0,1 busur derajat atau seperlima diameter saat bulan purnama muncul di langit. Itu akan membuat mereka berdua seperti satu bintang yang bersinar paling terang di langit.
Sayangnya, hingga saat kedua planet kembali ke cakrawala, tutupan awan menghalangi pengamatan bersama ini. Di awal pengamatan setelah matahari terbenam, kami justru melihat penampakan dua planet yang berdekatan. Mereka tampak paling terang di langit barat pada layar kamera yang digunakan Planetarium Jakarta.
Tetapi itu hanya sesaat karena kemudian awan menutupinya. Beralih menggunakan teleskop dengan fokus terkuat yang dimiliki Observatorium ternyata tidak membawa keberuntungan bagi pengamat yang tergabung dari berbagai daerah di Indonesia.
Mila Izzatul Ikhsanti dari Planetarium dan Observatorium Jakarta menjelaskan bahwa Jupiter dan Saturnus tenggelam di ufuk Jakarta pada pukul 20:13 WIB. Semakin mendekati tenggelam, menurutnya pengamatan semakin sulit karena lokasi pengamatan berada di tengah kota megapolitan. Cakrawala tidak jelas (karena polusi cahaya), katanya.
Undangan dari LAPAN RI untuk menyaksikan fenomena astronomi konjungsi planet Jupiter dan Saturnus yang terjadi pada 21 Desember 2020. Foto: Instagram
Alhasil, kesempatan untuk menyaksikan konjungsi besar tahun ini pun berlalu. “Kita tunggu tahun 2080,” kata Mila sambil tertawa.
Baca juga:
Misi NASA: Investigasi ke Bulan Saturnus untuk Mencari Kehidupan Alien
Konjungsi Besar adalah fenomena di mana Bumi, Jupiter, dan Saturnus berada dalam bujur yang sama. Ini rata-rata terjadi hampir setiap 20 tahun, tetapi hubungannya dengan kedekatan Jupiter dan Saturnus yang terlihat dari langit Bumi setara dengan malam ini hanya akan terjadi pada 2080. Fenomena yang sama sebelumnya terjadi hampir 400 tahun yang lalu.