Memuat …
Harga Bitcoin yang hampir mencapai Rp. 400 juta per 1 Bitcoin itu setara dengan harga apartemen di wilayah Jakarta. Padahal pada awalnya Bitcoin ternyata memiliki harga kurang dari USD1 per 1 Bitcoin pada tahun 2010.
“Bitcoin kini menjadi komoditas yang semakin menarik dan dengan harga sendiri 1 Bitcoin seperti memiliki 1 apartemen di Jakarta,” kata CEO Indodax Oscar Darmawan, di Jakarta, Minggu (27/12/2020). Baca juga: Haedar Nashir: Berhenti Rumit Urusan Agama )
Bitcoin mencatatkan kinerja yang baik di akhir tahun 2020. Pada bulan Desember 2020 saja, peningkatan Bitcoin hampir dua kali lipat dari Rp230 juta menjadi Rp400 juta. Lompatan tinggi harga Bitcoin pada akhir tahun ini benar-benar di luar prediksi.
Awalnya, kenaikan harga Bitcoin diprediksi hanya akan mencapai level USD20.000 atau setara Rp 308 juta (kurs Rp14.000) oleh banyak pihak. Ternyata sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut, bahkan menembus Rp. 400 juta.
Penyebab utama kenaikan harga Bitcoin yang signifikan terjadi karena permintaan yang sangat besar. Banyak perusahaan dari Amerika Serikat (AS) yang membeli Bitcoin.
Contohnya, sebuah perusahaan asuransi, Massachusetts Mutual Life Insurance, memborong Bitcoin senilai USD100 juta atau setara Rp1,4 triliun. Perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah menginvestasikan USD530 juta atau Rp7,42 triliun dalam Bitcoin.
Selain itu, ada perusahaan teknologi MicroStrategy yang mengumumkan telah membeli Bitcoin tahap pertama senilai USD250 juta (Rp3,5 triliun) dan tahap kedua senilai USD225 juta (Rp3,15 triliun).
“Permintaan besar-besaran untuk Bitcoin berdampak besar pada kenaikan harga,” katanya.
Membeli Bitcoin di seluruh dunia semakin mudah. Selain banyak perusahaan pertukaran, PayPal juga menyediakan fitur pembayaran Bitcoin.
Maraknya pembelian Bitcoin di seluruh dunia karena investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini sebagai aset berkinerja terbaik di tahun 2020, dan telah terbukti sejak 10 tahun terakhir ini terus menjadi aset berkinerja terbaik. di tengah era digital. Bahkan saat terjadi pandemi COVID-19, Bitcoin terbukti mampu mempertahankan kinerjanya dibandingkan aset investasi lainnya. (Baca juga: Kaleidoskop 2020: Sayap Elang Khabib Nurmagomedov )
“Sekarang orang telah melihat fundamental Bitcoin yang telah terbukti sejak 10 tahun terakhir dan merupakan lindung nilai inflasi yang baik,” jelasnya.
Dengan lonjakan harga saat ini, Bitcoin menjadi komoditas investasi yang paling menguntungkan jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti deposito, logam mulia, saham dan obligasi, bahkan properti.
“Permintaan Bitcoin terus meningkat di seluruh dunia sedangkan pasokannya terbatas sehingga ke depan harga Bitcoin berpotensi terus naik dalam jangka panjang, bahkan beberapa bank dunia memprediksi harga Bitcoin akan menembus lebih dari Rp1 miliar per 1 bitcoin. Ini menjadikan Bitcoin salah satu komoditas investasi paling menguntungkan dibandingkan instrumen investasi lainnya, ”pungkasnya.
Namun, berinvestasi dalam Bitcoin juga mengandung risiko. Pasalnya, harga Bitcoin sewaktu-waktu bisa turun lagi.
(uka)