Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,80% ke posisi 6.104,32 dalam seminggu perdagangan (14-18 Desember) Sehingga membuat penurunan pada tahun berjalan atau year to date (ytd) hanya terkoreksi sebesar 3,10% sejak Januari 2020.
Penguatan pekan ini terjadi meski pada akhir pekan lalu, Jumat (18/12), indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup minus 0,15%, meski masih berada di level psikologis 6.100 yang cukup berarti. sulit ditembus sebelumnya.
Data BEI menunjukkan, dalam 6 bulan terakhir, IHSG justru melejit 21,24%.
Jumat lalu, nilai transaksi mencapai Rp 23,23 triliun, salah satu yang terbesar tahun ini. Volume perdagangan mencapai Rp 30,61 miliar.
Hanya saja orang asing dicatat sebagai penjualan bersih (penjualan bersih) di pasar reguler Rp. 589,16 miliar dan di pasar nego serta kas keluar Rp. 2,07 triliun.
Besarnya penjualan bersih Di pasar nego, terjadi transaksi jumbo pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 2,25 triliun. Transaksi tersebut merupakan akuisisi 22% saham Bank Jago oleh raksasa tersebut naik-naik Indonesia, Gojek.
Dalam seminggu, asing masuk (net buy) Rp. 1,01 triliun di pasar reguler, dan penjualan bersih di pasar negosiasi dan tunai adalah Rp. 2,47 triliun.
Berikut 10 saham dengan catatan penjualan bersih pasar reguler terbesar dalam seminggu.
10 Besar Penjualan Luar Negeri Neto, 14-18 Desember (Pasar Reguler)
1. Indofood Sukses Makmur (INDF), jual bersih Rp 206 miliar, saham -1,44% Rp 6.825
2. Indofood CBP Sukses (ICBP), jual bersih Rp194 miliar, saham -1,27% Rp9.700
3. Bank Negara Indonesia (BBNI), net jual Rp 142 miliar, saham + 1,14% Rp 6.650
4. Ciputra Development (CTRA), jual bersih Rp 87 miliar, saham + 16,94% Rp 1.070
5. Telkom Indonesia (TLKM), jual bersih Rp 78 miliar, + 7,01% saham Rp 3.510
6. Astra Agro Lestari (AALI), jual bersih Rp 46 miliar, saham + 1,47% Rp 12.075
7. Unilever Indonesia (UNVR), jual bersih Rp 39 miliar, saham + 1,67% dari Rp 7.600
8. Adaro Energy (ADRO), jual bersih Rp 34 miliar, saham -3,58% Rp 1.480
9. Panin Financial (PNLF), jual bersih Rp 25 miliar, saham + 9,09% dari Rp 264
10. Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), jual bersih Rp 14 miliar, + 7,33% saham Rp 498
Merujuk pada hal di atas, dua saham Indofood dilanda aksi jual besar-besaran pada perdagangan pekan lalu, terutama pada Jumat (18/12), saat saham INDF dan ICBP sama-sama dilepas asing, masing-masing Rp 40 miliar dan Rp 69 miliar.
Anomali terjadi pada saham Adaro ketika harga batubara melonjak, bahkan saham tambang batubara ini dilepas asing hingga Rp 34 miliar seminggu, dengan penurunan harga saham -58% dalam sepekan. Pada perdagangan hari Jumat, saham Adaro turun 0,67% pada Rp 1.480 / saham.
Data Refinitiv mencatat pekan lalu rekor harga tertinggi baru batu bara adalah US $ 84,5 / ton.
Sebaliknya, saham Telkom yang diterima anak perusahaannya (Telkomsel) pita frekuensi radio 2,3 Ghz dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) nyatanya sibuk melepas investor asing meski harga saham melonjak. Pita jaringan 2,3 Ghz dalam rentang 2360 – 2390 MHz dapat digunakan untuk mendorong adopsi jaringan 5G,
Sementara itu, saham dengan gain tertinggi (top gainers) di BEI dalam sepekan tercatat sebagai saham PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Saham ISAT melesat hingga 70,79% per minggu di level Rp 4.560 / saham, sedangkan BBP naik 40% menjadi Rp490 / saham.
Saham top losers selama sepekan yaitu PT Transcoal Pacific Tbk (TCPO) turun 14,19% menjadi Rp 6.350 / saham dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) turun 12,20% menjadi Rp 720 / saham.
[Gambas:Video CNBC]
(tas tas)