Covid-19: 4 kasus baru di Sarawak hari ini, semuanya diimpor

Jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19. Grafik AFP

KUCHING (23 Desember): Sarawak mencatat empat kasus Covid-19 positif baru yang diimpor hari ini, sehingga jumlah total kasus positif di negara bagian itu menjadi 1.094 kasus.

Wakil Menteri Utama Datuk Amar Douglas Uggah Embas mengatakan dua kasus tercatat di Kuching sementara distrik Miri dan Tebedu masing-masing mencatat satu kasus.

“Kasus 1.091 melibatkan seorang pria Sarawak yang telah menjalani skrining Covid-19 setelah kembali dari daerah yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19, yaitu Kuala Lumpur. Dia memasuki Sarawak melalui Bandara Miri pada 18 Desember.

“Pasien diarahkan untuk menjalani karantina wajib di pusat karantina di kota Miri. Dia diskrining untuk penyakit menular itu pada 20 Desember dan hasil tesnya positif, ”katanya dalam konferensi pers di sini hari ini.

Dia mengatakan kasus tersebut memiliki gejala demam dan sejak itu telah dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Miri untuk perawatan lebih lanjut.

Pelacakan kontak dari semua kontak dekat untuk kasus ini sedang dalam ayunan penuh. Pasien tersebut masuk dalam kategori kasus impor karena terinfeksi saat berada di Kuala Lumpur.

Pada Kasus 1.092, Uggah yang juga Ketua Komite Penanggulangan Bencana Negara (SDMC) mengatakan kasus ini melibatkan seorang wanita Indonesia yang menjalani skrining Covid-19 setelah ditahan oleh pihak berwenang saat mencoba memasuki Sarawak secara ilegal menggunakan jalur perbatasan ilegal (‘jalan tikus ‘) pada 21 Des.

“Hasil investigasi menemukan bahwa kasus tersebut memiliki riwayat bekerja di Miri selama enam tahun terakhir.

“Pada 12 Oktober, kasus tersebut dikembalikan secara resmi ke Makassar, Indonesia dan pada 20 Desember, dia memasuki Sarawak secara ilegal menggunakan ‘jalan tikus’ dan kemudian ditangkap oleh otoritas Sarawak,” katanya.

Dia mengatakan kasus tersebut menjalani skrining Covid-19 pada 22 Desember dan dinyatakan positif terkena virus.

“Kasusnya tidak menunjukkan gejala dan dia telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sarawak (SGH) untuk perawatan lebih lanjut,” katanya, mencatat bahwa penyelidikan lebih lanjut dan pelacakan kontak sedang berlangsung.

Ia menambahkan, kasus ini dikategorikan sebagai kasus impor karena tertular di negara lain.

Pada dua kasus impor di Kuching, Uggah mengatakan Kasus 1.093 dan 1.094 adalah saudara kandung yang diskrining untuk Covid-19 setelah kembali dari Sabah.

“Kedua kasus memasuki Sarawak melalui Bandara Internasional Kuching pada 21 Desember dan diinstruksikan untuk menjalani karantina wajib di pusat karantina di kota Kuching.

“Mereka mengikuti tes Antigen RTK pada 11 dan 19 Desember di Sabah sebelum masuk negara bagian. Saat itu, hasil tes mereka negatif.

“Tapi ketika mereka diskrining lagi untuk Covid-19 pada 21 Desember, hasil tes mereka kali ini positif,” katanya.

Kedua kasus tersebut tidak bergejala dan telah dirujuk dan dirawat di SGH untuk pengobatan lebih lanjut.

“Pelacakan kontak untuk kasus-kasus ini sedang berjalan lancar dan mereka telah dikategorikan sebagai Impor B karena mereka terinfeksi ketika mereka berada di area infeksi Covid-19 yang berisiko tinggi,” tambah Uggah.

Sementara itu, Uggah mengatakan tidak ada pasien Covid-19 yang pulih hari ini, sehingga jumlah pemulihan di negara bagian itu mencapai 1.060 atau 96,89 persen dari keseluruhan kasus.

“Saat ini ada 15 pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh negara bagian di mana 10 dirawat di SGH, tiga di Rumah Sakit Sibu dan dua di Rumah Sakit Miri.

“Ada enam kasus baru orang dalam investigasi (PUI) yang dilaporkan hari ini dan tidak ada PUI yang menunggu hasil uji lab,” katanya.

Sejak kasus Covid-19 positif pertama dilaporkan pada 13 Maret, negara bagian itu mencatat total 19 kematian.

Kabupaten Sibu dan Kuching tetap menjadi zona kuning dengan total tiga kasus infeksi lokal yang dilaporkan dalam 14 hari terakhir yaitu dua kasus di Sibu dan satu di Kuching.






Source