Suara.com – Layar smartphone terkadang rentan retak saat pengguna secara tidak sengaja menjatuhkannya atau menyentuh permukaan yang keras. Sebuah tim ilmuwan dari Institut Sains dan Teknologi Korea (KIST), telah mengembangkan bahan elektronik yang mampu memperbaiki retakan atau kerusakan fisik lain pada ponsel dengan sendirinya.
Teknologi ini memiliki satu bahan rahasia: minyak biji rami. Minyak biji rami terbuat dari biji tanaman rami dan bijinya diadaptasi oleh para ilmuwan dengan cara yang sama seperti menambahkannya ke polimida tak berwarna (CPI), alternatif kaca yang sudah banyak digunakan di layar ponsel pintar yang dapat dilipat.
Minyak ekstra itu dapat meresap ke dalam retakan yang dibuat saat CPI retak dan jika ilmuwan mampu membuatnya bekerja dengan andal dalam skala besar, itu berarti layar mampu “menyembuhkan” retakan yang disebabkan oleh benturan itu sendiri.
“Kami mampu mengembangkan penyembuhan diri, polimida tidak berwarna yang secara radikal dapat mengatasi sifat fisik dan umur bahan polimer yang rusak,” kata para peneliti. Science Alert, Kamis (24/12/2020).
Baca juga:
Rajin Bersihkan Layar Ponsel, Virus Corona Bisa Bertahan 28 Hari!
![Ilustrasi goresan di layar ponsel. [Shutterstock]](https://i0.wp.com/media.suara.com/pictures/653x366/2015/03/21/o_19gtjgvl08mn1ibnqp4nqj1h93a.jpg?w=560&ssl=1)
Minyak biji rami dimasukkan terlebih dahulu ke dalam mikrokapsul yang kemudian dicampur dengan bahan silikon. Bahan tersebut digunakan sebagai pelapis di atas CPI dalam eksperimen yang dilakukan para peneliti.
Saat pelumas mengenai udara, akan mengeras dan membuat layar hampir seperti baru. Tidak hanya itu, ia juga bekerja pada suhu kamar dan tidak memerlukan tekanan eksternal, tidak seperti bahan “penyembuhan diri” serupa yang telah dieksplorasi sebelumnya.
Para ahli melaporkan bahwa suhu yang lebih tinggi, kelembapan yang lebih tinggi, dan sinar ultraviolet dapat mempercepat proses perbaikan. Dalam kondisi ideal di bawah radiasi UV, material tersebut dapat menggantikan 91 persen retakan hanya dalam 20 menit.
Ilmuwan masih harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk menghadirkan teknologi ini dengan sempurna ke layar smartphone secara komersial.
Saat ini, produsen smartphone seperti Samsung dan Motorola telah meluncurkan ponsel lipat, namun beberapa masih mempertanyakan ketahanannya.
Baca juga:
Riset: Virus Corona Berlangsung 28 Hari di Uang Kertas dan Layar Ponsel
Teknologi yang berkembang ini dapat membuat tampilan sebuah ponsel menjadi lebih kuat, terlepas dari ponsel yang bisa dilipat atau bukan.