INDOZONE.ID – Seorang polisi di Filipina bernama Jonel Nuezca memicu kemarahan publik atas tindakannya membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya.
Nuezca menembak seorang wanita bernama Sonya Gregorio (52) dan putranya, Frank Anthony Gregorio (25), tepat di bagian kepala.
Dalam cuplikan video yang beredar, Sonya dan Frank terlihat berpelukan erat sebelum tewas di depan senjata Nuezca.
Melaporkan dari Dunia BuzzKepala polisi di Paniqui mengatakan, insiden tersebut bermula ketika Nuezca merasa kesal dengan suara meriam bambu atau petasan yang dimainkan oleh tetangganya.
Mereka juga terlibat sengketa yang kemudian merembet ke persoalan sengketa tanah.
“Pelaku mengonfrontasi mereka dan terjadi insiden penembakan. Kemarahan pelaku dipicu oleh perselisihan antara putrinya dengan Gregorio,” kata polisi.
Putri Nuezca terlihat dalam video itu mengenakan kemeja putih. Ia bahkan sempat membanggakan profesi ayahnya sebagai polisi.
“Ayahku polisi,” teriaknya pada Sonya dan Frank.
“Aku tidak peduli,” jawab Sonya dan Frank, yang saling berpelukan, melindungi diri dari ancaman.
“Dasar brengsek. Kamu ingin tamat sekarang?” kata Nuezca.
Setelah mengatakan itu, dia menarik pelatuknya dan menembak Sonya dan putranya Frank, tepat di kepala. Penembakan ini menimbulkan kepanikan di antara tetangga yang menyaksikan pertengkaran mereka.
Mereka tidak mengira Nuezca tega menembak warga sipil tak bersenjata.
Tak puas, Nuezca kembali menembak Frank dan Sonya seakan ingin memastikan kematian ibu dan anaknya.
Seorang saksi mata bernama Alyssa Calosing mengatakan, warga sebenarnya sudah menangis dan meminta Nuezca pergi, sebelum kejadian itu terjadi.
Namun, Nuezca tak peduli. Bahkan setelah membunuh tetangganya, dia dan putrinya pergi begitu saja seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Satu jam setelah kejadian ini, Nuezca menyerahkan diri kepada polisi dan mengembalikan pistol semi otomatis yang diduga digunakan untuk menembak Sonya dan Frank Gregorio.

Nuezca didakwa dengan dua pasal pembunuhan dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan, tanpa rekomendasi penebusan.
Netizen yang marah atas insiden ini menggemakan hashtag #JusticeforSonyaGregorio dan #PulisAngTerorista
Video lengkapnya bisa disaksikan di link berikut
Artikel Menarik Lainnya: