Banyak Orang Bisa Jatuh ke Gaya Hidup Menetap, Apa Artinya?

Banyak orang yang rentan melakukan ‘gaya hidup menetap’ akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada kekhawatiran banyak aktivitas yang harus dilakukan dari rumah, termasuk bekerja, yang dapat mendukung gaya hidup sedentary. gaya hidup menetap. Menurut para ahli, siapapun bisa terpengaruh dengan gaya hidup ini.

“Siapapun bisa jatuh ke dalam gaya hidup menetapKata dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage saat talkshow dengan Xiaomi, Senin (21/12).

Menurut Sophia, berdasarkan penelitian yang ada, umumnya perilaku menetap ini terjadi pada usia produktif 30-39 tahun dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, karena mereka umumnya bekerja di depan komputer. Gaya hidup menetap Hal ini juga bisa terjadi pada orang yang tinggal di perkotaan karena mereka kurang mobile dibandingkan mereka yang tinggal di perdesaan.

Perilaku sedentary ini dapat diatasi dengan berbagai cara, tentunya yang utama adalah individu harus secara sadar mengurangi waktu tidak aktif, termasuk mengurangi waktu duduk di depan layar komputer atau berbaring. Saat bekerja di depan komputer, berikan diri Anda istirahat setiap dua jam, bangun dari tempat duduk dan lakukan peregangan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Regangkan masing-masing dari 20 hingga 30 hitungan,” kata Sophia.

Lakukan juga peregangan untuk bagian tubuh yang jarang aktif saat duduk, seperti bahu dan pinggang. Sophia menyarankan untuk istirahat rutin meskipun WFH, misalnya makan siang di ruang makan atau dimanapun kecuali di depan layar komputer, agar badan tetap bergerak.

Dokter olahraga umumnya merekomendasikan untuk mempertahankan 7.500 hingga 10.000 langkah setiap hari untuk menjaga tubuh Anda tetap bergerak. Selama beraktivitas dari rumah, target langkah ini bisa dicapai dengan berolahraga pagi sebelum mulai bekerja, bersih-bersih rumah dan istirahat setiap jam.

Selain itu, masyarakat juga diminta tetap berolahraga sesuai anjuran, seperti aerobik intensitas sedang, yakni 150 menit per minggu. Sementara itu, pengguna jam tangan pintar bisa memanfaatkan fitur reminder untuk bergerak setiap beberapa jam sekali.

sumber: Antara

Source