Jakarta –
PT Bank Bukopin Tbk hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu hasil RUPSLB tersebut adalah persetujuan pemegang saham untuk merubah nama dan logo Bank Bukopin menjadi KB Bukopin.
Direktur Utama Bukopin, Rivan A. Purwantono mengatakan rebranding nama dan logo baru Bank Bukopin bukan hanya sekedar slogan atau tampilan, tapi sebagai penyemangat agar pihaknya bisa memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Menjadi 10 besar bank pada tahun 2025 merupakan cita-cita yang harus kita raih, bahkan kita berharap bisa mendapatkannya lebih cepat dari 5 tahun,” ujarnya di acara Public Expose Bank Bukopin melalui rapat Zoom, Selasa (22/12 / 2020).
Dia mengatakan bank Indonesia mengatakan pada 2021 ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,8% -5,8% bahkan di tengah pandemi COVID-19. Rivan optimis pihaknya dapat memanfaatkan potensi tersebut untuk membawa KB Bukopin lebih baik ke depan.
“KB sendiri bercita-cita untuk mentransformasi Bank Bukopin yang kini dikenal dengan KB Bukopin menjadi salah satu bank tersukses dan menjadi bank dengan nilai terbaik di Indonesia,” tambah Rivan.
Untuk mencapai target tersebut, melalui rebranding KB Bukopin juga akan melakukan sejumlah strategi. Salah satunya, kedepannya KB Bukopin akan selektif di segmen yang paling relevan, terutama ekonomi, retail, UMKM, masyarakat Korea-Indonesia melalui standar disiplin.
“Kami berharap dapat tetap memprioritaskan tiga pilar utama, yang pertama tetap membangun fundamental yang kuat, kemudian yang kedua adalah perluasan bisnis utama Bank Bukopin yang diharapkan dapat menangkap potensi dan peluang bisnis di masa depan, dan yang ketiga adalah mengembangkan menangkap pasar baru melalui pemanfaatan digital banking, ”jelasnya.
Diakui Rivan, keberadaan Bank KB Kookmin yang kini menguasai 67% saham Bukopin menambah kepercayaan manajemen. Apalagi saat ini terdapat 9 direksi Bukopin yang 4 diantaranya berasal dari Korea Selatan.
“Mereka memiliki pengalaman yang sangat kuat di bidangnya. Di bidang strategis, di bidang manajemen risiko, di bidang keuangan, dan di bidang teknologi. Jadi kami sangat membutuhkan dan kolaborasi ini sangat bagus,” pungkasnya.
(ega / hns)