
Meski diklaim ampuh menurunkan berat badan, namun diet keto masih kontroversial karena jika tidak dilakukan dengan benar dapat membahayakan kesehatan.
-
Tim WowKeren
- 29 Desember 2020
Wow Keren – Saat ini diet tidak hanya dilakukan untuk membentuk tubuh yang ideal tetapi juga untuk alasan kesehatan lainnya. Berbagai macam diet bermunculan yang menjanjikan hasil maksimal dan tetap sehat. Salah satu yang paling populer adalah diet keto. Diet keto merupakan pola makan yang dilakukan dengan mengadopsi pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Cara diet ini semakin populer karena dianggap bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Tujuan mengonsumsi lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai ketosis. Dalam kondisi ini, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di hati, sehingga bisa memberikan energi bagi otak.
Meski diklaim ampuh menurunkan berat badan, namun diet keto masih kontroversial karena jika tidak dilakukan dengan benar dapat membahayakan kesehatan. Untuk bisa mendapatkan manfaat penurunan berat badan secara cepat dari diet keto, sebaiknya ketahui dulu berbagai hal tentang diet keto, termasuk cara menjalaninya dan risikonya. Inilah timnya Wow Keren rangkum 8 efek samping diet keto bagi kesehatan yang harus Anda waspadai. Ayo dengarkan!
(minggu / putri)
1. Gangguan Pencernaan

Saat Anda melakukan diet keti, tentunya pola makan Anda akan berubah. Perubahan pola makan yang tiba-tiba ini bisa memicu gangguan pencernaan. Pada diet keto, sembelit adalah gangguan pencernaan yang paling umum terjadi. Ini karena asupan serat yang tidak mencukupi dan kurangnya konsumsi air.
Tak hanya sembelit, beberapa orang bahkan mungkin mengalami diare saat menjalani diet ini meski jarang terjadi. Anda yang baru pertama kali mencoba diet ini akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit karbohidrat.
2. Bau mulut

Saat menjalani diet keto, tubuh yang memproses keton (zat yang dihasilkan dari metabolisme lemak) meningkatkan aseton dalam darah, keringat, urine, dan juga melalui napas. Ini akan menyebabkan bau mulut pada Anda.
Oleh karena itu, jika Anda berniat melakukan diet keto, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi Anda. Ini untuk mencegah bahaya diet keto terjadi pada Anda. Dengan begitu, tim medis akan mengetahui kondisi dan pola makan yang tepat untuk Anda.
3. Cepat lelah dan tidak fit

Keluhan paling umum dari pemula adalah merasa lemas dan cenderung tidak fit. Saat Anda melakukan diet keto, tubuh Anda akan kehabisan karbohidrat untuk menghasilkan energi. Saat itulah tubuh mulai dalam keadaan ketosis, di mana tubuh beralih ke pemrosesan lemak dan keton menjadi energi.
Nah efek tubuh ketosis ini menimbulkan gejala seperti rasa tidak enak badan, demam, mual, muntah, pusing, sembelit, hingga kelelahan yang ekstrim. Pasalnya, tubuh telah berada dalam kondisi transisi untuk menyesuaikan dengan produksi lemak menjadi energi. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari. Orang yang mengalami keto flu disarankan banyak minum air putih dan banyak istirahat.
4. Kurangnya Kinerja Otak

Saat menjalani diet keto, Anda akan mengurangi asupan karbohidrat. Padahal karbohidrat merupakan asupan yang bisa langsung dialirkan ke otak sebagai sumber energi. Dampaknya, kinerja otak melambat akibat kurangnya aliran nutrisi.
Hal ini juga berlaku untuk anak penderita epilepsi yang menjalani diet keto. Bahkan dalam jangka panjang, pola makan ini dapat menurunkan kepadatan tulang dan memperlambat pertumbuhan serta risiko menurunkan daya kekebalan.
5. Gangguan Ginjal

Melakukan diet keto tidak hanya mengurangi karbohidrat. Anda akan menggantinya dengan protein dan lemak. Kini protein ini bisa memperberat kerja ginjal yang akhirnya memperburuk kondisi penyakit ginjal.
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa diet tinggi protein memperburuk batu ginjal. Untuk itulah, orang dengan riwayat penyakit ginjal kronis juga dilarang menerapkan diet keto ini.
6. Osteoporosis

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, diet keto adalah diet tinggi lemak, protein, dan rendah karbohidrat. Diet tinggi protein ini dapat meningkatkan jumlah kalsium yang terbuang saat buang air kecil. Para ahli beranggapan bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
Jika kalsium yang terbuang tidak bisa diganti sesuai kebutuhan, maka potensi osteoporosis akan semakin besar. Ditambah lagi, wanita yang sedang menjalani diet tanpa bimbingan ahli gizi biasanya akan mudah menghindari konsumsi susu dengan alasan menjauhi lemak. Namun, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
7. Penyusutan Otot

Saat tubuh mengalami ketosis, yaitu membakar lemak untuk energi. Tapi itu juga bisa menyebabkan Anda kehilangan jaringan lemak dan mengecilkan otot. Dikutip dari Women’s Health, Victoria Linday, seorang ahli diet di Washington mengungkapkan bahwa karbohidrat berperan penting dalam membangun otot.
Bila dibantu protein, proses pemulihan sel otot yang rusak akan terjadi lebih cepat. Melakukan diet keto dapat menyebabkan jaringan otot menyusut atau bahkan patah jika Anda tidak memiliki cukup kalori.
8. Menurunkan Gula Darah (Hipoglikemia)

Diet keto akan menyebabkan kadar gula darah menurun karena kurangnya asupan karbohidrat. Penurunan gula darah ini tentunya baik untuk penderita diabetes. Namun dalam jangka panjang justru akan membuat keasaman darah meningkat hingga merusak organ vital.
Selain itu, gula darah yang berada di bawah batas normal akan menimbulkan gejala hipolikemia. Penyakit ini dapat menyebabkan seseorang sulit berkonsentrasi, cepat lelah, detak jantung tidak normal, gangguan tidur dan sindrom kecemasan.
Selain itu, Anda juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui tips diet sehat dengan air putih. Anda juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui beberapa tips diet tanpa sayuran.