Ancelotti heran banyak warga Inggris yang tidak memakai topeng

Liverpool

Liga Inggris dibayangi oleh teror gelombang kedua pandemi virus korona. Manajer Everton Carlo Ancelotti berpikir ini terjadi karena perang yang salah

Pekan ini sudah dua pertandingan Liga Inggris ditunda karena tim terserang virus corona. Setelah Everton vs Manchester City ditunda, kemudian giliran Tottenham Hotspur vs Fulham tadi malam.

City menjadi tim terparah karena ada empat orang yang terkena dampak, dua di antaranya Gabriel Jesus. Sama seperti Newcastle United di masa lalu ketika dilanda badai COVID-19, City juga tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas latihan, hingga diizinkan pekan ini.

Kondisi ini membuat Liga Inggris bisa dibatalkan lagi meski penyelenggara kompetisi yakin sudah mengikuti aturan kesehatan dari Pemerintah Inggris. Nah, masalah utamanya adalah masih banyak orang Inggris yang tidak taat aturan.

Hal tersebut diungkapkan oleh manajer Everton Carlo Ancelotti yang menilai banyak orang yang telah melupakan aturan penting selama pandemi, sehingga membuat angka penularan masih tinggi.

“Ini saat yang sulit dalam hidup kami. Jadi saya pikir kami harus mempertahankan ini, kami harus mematuhi protokol,” kata Ancelotti seperti dikutip. FourFourTwo.

“Menurut saya tidak semua orang mengikuti protokol dengan baik. Tidak semua orang memakai topeng, tidak semua orang menjaga jarak. Dan saya pikir pertama-tama kita harus mengikuti aturan. Setelah itu bukan urusan saya, karena saya tidak punya hak untuk memutuskan apakah kami akan bermain atau tidak, ”lanjutnya.

Saya pikir protokol Liga Premier sangat bagus. Kami merasa aman di ruang gelembung atau tidak. Tapi kami selalu waspada seperti orang lain.

Saya terkejut kemarin ketika saya sedang berjalan dan melihat banyak orang tidak memakai topeng, pungkas Carlo Ancelotti.

(mrp / adp)




Source