Jakarta, CNN Indonesia –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan layanan tes antigen cepat atau RT-PCR seharga Rp 105 ribu kepada calon penumpang melatih (KA).
Harga tersebut terbilang murah mengingat batas atas tes antigen cepat Rp. 250 ribu untuk masyarakat di pulau jawa dan Rp. 275 ribu untuk luar Jawa. Artinya, KAI mampu menawarkan harga 50 persen lebih murah dari plafon.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan rendahnya harga tes yang ditawarkan perseroan disebabkan kerja sama atau sinergi antara BUMN, dalam hal ini dengan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Rajawali Nusindo.
“(Karena) sinerginya dengan BUMN. KAI bekerja sama dengan Rajawali Nusindo,” balasnya CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (22/12).
Dihubungi terpisah, Direktur Operasional PT Rajawali Nusindo Saptariyanti AK Puteri mengatakan, uji antigen murah bisa diberikan karena pihaknya dan KAI sudah memutuskan tidak mengambil margin (untung) yang besar.
Ia mengatakan tujuan dari kedua belah pihak adalah membantu orang agar bisa bepergian. Katanya, kisaran harganya kit uji sendiri seharga Rp. 80 ribu sampai dengan Rp. 100 ribu.
“Kami sedang mencari beberapa pemberi (penyedia), prinsipal atau pabrikan untuk beberapa merek tes cepatt, kami cari harga yang terbaik, ”ujarnya.
Ia mengatakan memang banyak rumah sakit atau penyelenggara tes yang memungut biaya tes mahal. Namun, biayanya harus dihitung ulang biaya Rumah sakit, petugas kesehatan, dan komponen lainnya termasuk dalam penghitungan.
Sedangkan pengujian di stasiun, meski masih menggunakan tenaga medis yang profesional, tidak disertai dengan fasilitas yang mungkin terdapat di rumah sakit, seperti tempat tidur, kamar yang nyaman, dan fasilitas penunjang lainnya.
“Di rumah sakit lain kit, ada juga nakes, biaya rumah sakit dan lain-lain, yang menambah lapisan biaya kenyamanan, inilah bedanya, “katanya.
Meski murah, Saptariyanti memastikan kualitas tidak terganggu. “Insya Allah kualitasnya terjamin, kita tidak terpaku pada satu merek, ada beberapa yang sudah kita pakai uji antibodi, “katanya.
[Gambas:Video CNN]
(wel / sfr)