Alasan Bidang Pelatihan JIS Menggunakan Rumput Hibrida

Jakarta

PT Jakarta Propertindo mengungkapkan alasan di balik penggunaan rumput hibrida untuk tempat latihan Jakarta International Stadium. Apa itu?

Jakpro dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peresmian dua lapangan pelatihan JIS pada Senin (28/12/2020). Upacara tersebut dilakukan secara langsung maupun virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan tentang pemanfaatan rumput hibrida yang merupakan kombinasi antara rumput alami dan sintetis di lapangan.

Yang jelas ini tidak lepas dari rekomendasi FIFA. Jadi rumput hibrida ini menggunakan rumput sintetis dari Italia tapi rumput alam dari Boyolali. Ada petani rumput khusus untuk lapangan sepak bola. Dan untuk negara beriklim tropis hibrida adalah yang terbaik, Kata Dwi dalam keterangannya. konferensi pers virtualnya dengan reporter.

Menurut Dwi, pihaknya sudah melakukan uji coba penanaman rumput hibrida dua bulan lalu. Tes pertama rumput alami dilakukan pada rumput sintetis, dan tes kedua kombinasi dilakukan sebaliknya.

“Hasil terbaik adalah rumput alami di bawah, tumbuh lebih cepat dan memiliki kekuatan akar yang lebih baik, jadi untuk lapangan latihan ini rumput alami di bawah ini adalah rumput buatan. Nanti kalau rumput alam tumbuh normal akan kita potong. Sesuai standar FIFA, tinggi rumput maksimal. 2 cm, ”jelasnya.

“Nah, ini juga diperiksa FIFA karena ketebalan rumput memengaruhi pantulan bola. Jika tidak memenuhi standar bidang ini, Anda tidak bisa mendapatkan sertifikat.”

Project Director JIS PT Jakpro, Iwan Takwim menambahkan, terkait material rumput hibrida pada basic design, pihaknya juga sudah melakukan studi banding dengan stadion-stadion besar di luar negeri.

“Pemikirannya dari aspek survival, apalagi dengan kondisi tropis. Tetangga terdekat kita, Singapura. Awalnya mereka menggunakan rumput alami murni terutama di lapangan utama. Tapi kemudian mereka mengalami lonjakan biaya perawatan dan oleh FIFA disarankan untuk menggunakan hybrid, “kata Iwan.

Soal proporsi penggunaan rumput alami dan sintetis, Iwan mengungkapkan 95: 5 persen.

“Rerumputan sintetik itu 5 persen, 95 persen natural. Jadi harapan kami dengan hibrida ini, jika kegiatan sepak bola sudah terjadwal di Jakarta International Stadium tidak akan terganggu dengan kelangsungan hidup rumput ini sehingga bisa kita teruskan. untuk menggunakannya secara teratur, “harapnya.

Tidak hanya itu, umur ekonomis rumput hibrida di lapangan latihan JIS diklaim bisa mencapai 3.000 jam permainan atau setahun, yang bisa digunakan untuk pertandingan atau latihan dua kali sehari. Dengan catatan durasi tiap sesinya 1,5 jam. Sedangkan rerumputan hijau hanya memiliki kekuatan 300 jam.

(mcy / cas)




Source