Ahli Mikrobiologi Unpad Bahas Mutasi Virus Corona

Bandung

Baru-baru ini sejumlah negara melaporkan kasus mutasi baru dari virus Corona. Mutasi baru dari virus Corona dikatakan lebih menular dari varian virus sebelumnya.

Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Mia Miranti, mengatakan virus Corona termasuk dalam kelompok virus RNA. RNA adalah salah satu jenis asam nukleat yang mencirikan virus sebagai makhluk hidup.

Ia mengatakan, hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebutkan kelompok virus RNA rawan mutasi. Menurutnya, saat virus Corona menginfeksi tubuh inang, RNA akan bereplikasi atau bereproduksi.

“Tidak ada replikasi virus ini yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya, karena akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi,” kata Mira dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (29/12/2020).

Lebih lanjut, jika terkait dengan COVID-19, Mira menyebut virus Corona sebenarnya sudah sering bermutasi. Mutasi dilakukan untuk beradaptasi dengan sel inang. Sejak dari Wuhan, China, virus Corona sudah bermutasi sehingga bisa bertahan di kisaran suhu 5-10 derajat Celcius.

Ia mengatakan bahwa ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, diperkirakan virus tersebut telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkan virus tersebut menahan panas.

Virus Corona di Indonesia sendiri telah mengalami mutasi. Laporan dari Eijkman Institute beberapa waktu lalu menemukan bahwa virus Corona di Indonesia memiliki strain yang berbeda dengan virus di Wuhan.

“Hanya saja proses mutasinya tidak semenarik sekarang di Inggris,” ujarnya.

Dosen Program Studi Biologi FMIPA ini mengatakan ada kemungkinan proses mutasi di Inggris dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga kemungkinan tertular semakin tinggi. Dengan kata lain, mutasi virus bisa jadi jauh lebih berbahaya jika dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Karena mutasi masing-masing virus dipengaruhi oleh faktor inangnya, Mira berpendapat pengembangan vaksin harus disesuaikan dengan hasil mutasi virus.

Vaksin COVID-19 di Indonesia harus disesuaikan dengan karakter virus yang ada di Indonesia, pungkasnya.

Menonton video “CDC China: Peningkatan Kasus Corona Tidak Hanya Negara Mutasi Virus
[Gambas:Video 20detik]
(naik naik)



Source