Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan virus corona (Covid-19) tidak akan menjadi pandemi terakhir di dunia. Padahal, upaya peningkatan kesehatan manusia akan sia-sia.
Ini akan terjadi jika dunia tidak menangani perubahan iklim dan kesejahteraan hewan. Meluncurkan AFP, dia mengatakan sudah saatnya dunia berubah dan belajar dari pandemi Covid-19.
“Sudah terlalu lama dunia beroperasi dalam siklus kepanikan dan pengabaian,” katanya dalam pesan video terkait Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional, Minggu (27/12/2020) waktu setempat.
“Kami membuang-buang uang ketika ada wabah, dan ketika sudah berakhir, kami melupakannya dan tidak melakukan apa pun untuk mencegah wabah berikutnya. Ini sangat kecil, dan terus terang sulit untuk dipahami.”
Pernyataannya juga terkait dengan laporan tahunan pertama Global Preparedness Monitoring Council September 2019 tentang kesiapsiagaan dunia untuk keadaan darurat kesehatan. Planet ini dikatakan sangat tidak siap menghadapi pandemi yang berpotensi menghancurkan.
“Sejarah memberi tahu kita bahwa ini bukan pandemi terakhir, dan epidemi adalah fakta kehidupan, “kata Tedros.
“Pandemi telah menyoroti hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan, dan planet,” tambahnya.
“Setiap upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan gagal kecuali mereka mengatasi kekritisan antara manusia dan hewan, dan ancaman perubahan iklim yang membuat bumi kita kurang layak huni.”
Sementara itu, 80 juta warga dunia telah terjangkit virus corona sejak kasus pertama muncul di Wuhan. Ada 1,75 juta orang yang meninggal setelah terinfeksi corona.
Tedros mengatakan semua negara harus berinvestasi dalam kapasitas kesiapsiagaan untuk mencegah, mendeteksi dan mengurangi semua jenis keadaan darurat, dan menyerukan penyediaan perawatan kesehatan primer yang lebih kuat.
(sef / sef)