JAKARTA, KOMPAS TV – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengajukan nama sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR, Rabu (14/1/2021).
Adalah Komjen Listyo Sigit Prabowo yang dipilih Presiden Jokowi sebagai pengganti Jenderal Idham Azis.
Berbagai partai politik, ormas dan tokoh masyarakat telah memberikan berbagai dukungan.
Baca juga: Tanggapan Mabes Polri Listyo Sigit Dipilih Jokowi Jadi Calon Tunggal Kapolri Gantikan Idham Azis
Namun, dinilai masih ada pihak yang menolak Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
Direktur Lembaga Intelijen Indonesia Ridlwan Habib mengungkapkan, ada tiga kelompok yang diduga kuat menolak Komjen Listyo Sigit.
“Ada tiga ciri kelompok penolakan, dilihat dari karakter tokoh dan tindakannya,” kata Ridlwan di Jakarta, Sabtu (16/1/2021), seperti dikutip Tribunnews.com.
Ridlwan mengatakan, kelompok pertama yang dinilai menolak Kabareskrim adalah mereka yang mengkhawatirkan rekam jejak Komjen Listyo Sigit yang bersih.
Baca juga: DPR Minta PPATK Soal Transaksi Mencurigakan Calon Kapolri Listyo Sigit, Termasuk Istri dan Anak
“Ada yang khawatir Pak Sigit akan menjadi Kapolri karena selama ini rekam jejaknya lurus dan tanpa kompromi,” ujarnya.
Kelompok pertama ini, kata Ridlwan, khawatir Kapolri yang baru menegakkan hukum secara tegas dan tanpa pandang bulu.
“Kelompok pertama diduga mengerahkan demonstran yang dibayar untuk mempengaruhi opini publik,” kata Ridlwan.
Selanjutnya kelompok kedua yang menolak Komjen Listyo Sigit adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.
Baca juga: Menginjak Empat Kekuatan, Mantan Kabareskrim hingga Komjen Listyo Sigit: Respek Senior
“Meski Pak Sigit non-Muslim, dia sangat dekat dengan tokoh Islam dan tokoh agama lainnya,” kata Ridlwan.
Menurut Ridlwan, kelompok intoleran yang berperan sebagai SARA ini berupaya mempengaruhi opini di jejaring media sosial.
“Mereka menggunakan akun anonim di Twitter dan Facebook. Tapi masih bisa dilacak CCIC Mabes Polri,” ujar lulusan S2 Kajian Strategis Intelijen ini.
Terakhir, kelompok ketiga yang menentang pencalonan Komjen Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berdalih bahwa polisi boleh dibunuh.
Baca Juga: Cari Transaksi Keuangan Calon Kapolri Lewat PPATK, Begini Sikap Komisi III
“Kelompok ketiga ini terdiri dari JI, JAD dan faksi pro-ISIS seperti MIT, mereka melegalkan darah polisi karena dianggap thaghut,” ujarnya.
Menurut Ridlwan, kelompok ketiga inilah yang paling berbahaya. Mereka tersebar di seluruh Indonesia. Dalam aksinya, mereka kerap mengincar Mabes Polri.
“Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menyasar Mabes Polri dan petugas di lapangan. Polri harus waspada,” ujarnya.
Meski ada 3 kelompok yang dinilai menolak pencalonan, Ridlwan menilai Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri akan lancar dan lancar.
Baca Juga: Menjadi Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Sowani Senior, Apa Isi Pertemuan Mereka?
“Semua fraksi parpol di DPR akan mengesahkannya menjadi Kapolri yang baru,” kata alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta ini.