JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.
Zubairi menuturkan, penularan varian baru virus corona B117 bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, menurut dia, varian baru virus corona ini sudah tidak mematikan lagi.
“Kami melihat virus baru ini menyebar 71 persen lebih cepat dari virus sebelumnya. Itulah yang harus kami ingat. Para ahli juga percaya bahwa virus B117 menular, tapi tidak lebih mematikan,” kata Zubairi dalam sebuah pernyataan. acara bercakap-cakap BNPB, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Antisipasi Transmisi Varian Baru Covid-19, Masyarakat Diminta Tetap Di Rumah Saat Tahun Baru
Zubairi menyoroti persentase kasus positif Covid-19 di Indonesia yang meningkat 20 persen.
Dia mengatakan, angka ini harus menjadi perhatian semua pihak dengan memperketat aturan untuk mencegah penularan virus corona.
“Saya tidak bisa membayangkan jika virus B117 Inggris masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Zubairi pun mengatakan, varian baru virus corona B117 ini tentunya bisa dideteksi melalui test kit mengepel dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).
“Sekarang virusnya ganti baju, tapi masih bisa dideteksi dengan PCR. Jadi tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Baca juga: Saat Indonesia melarang sementara kedatangan WNA karena varian baru Virus Corona …
Lebih lanjut, kata Zuhairi, para ahli di berbagai negara meyakini varian baru virus corona ini tidak akan berpengaruh pada vaksin Covid-19.
“Para ahli optimistis karena mereka tahu kita akan mendapat kekebalan di banyak tempat, jika ada varian baru maka yang gagal di lapis empat berarti kekebalan yang lain akan terus berlanjut,” ujarnya.