7 penyebab dehidrasi yang harus diperhatikan halaman semua

KOMPAS.com – Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan dari yang diterimanya, sehingga tubuh tidak memiliki cukup air atau cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya.

Kandungan air dalam tubuh manusia yang sehat lebih dari 60 persen dari total berat badan.

Air yang cukup penting untuk berbagai keperluan, seperti:

  • Membantu kerja sistem pencernaan
  • Membuang limbah atau limbah dari tubuh
  • Melembabkan jaringan di telinga, tenggorokan, hidung
  • Sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian
  • Mengirimkan nutrisi ke sel tubuh
  • Menjaga kesehatan kulit

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Harus Diperhatikan

Siapapun bisa mengalami dehidrasi, tetapi kondisinya bisa sangat berbahaya bagi anak kecil dan orang tua (lansia).

Meluncurkan Klinik MayoDehidrasi dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

Jika Anda tidak minum cukup cairan selama olahraga berat dan banyak berkeringat, seseorang mungkin berisiko mengalami cedera panas, mulai dari kram panas ringan hingga kelelahan akibat panas atau serangan panas yang berpotensi mengancam nyawa.

  • Masalah kencing dan ginjal

Dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.

Elektrolit, seperti kalium dan natrium diperlukan untuk membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel.

Jika elektrolit dalam tubuh tidak seimbang, pesan listrik normal dapat bercampur, yang dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang kehilangan kesadaran.

  • Syok volume darah rendah (syok hipovolemik)

Syok hipovolemik adalah salah satu komplikasi dehidrasi yang paling serius dan terkadang mengancam jiwa.

Syok hipovolemik terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh.

Karena itu, mengingat bahayanya, dehidrasi memang tidak layak untuk diremehkan.

Kenali berbagai penyebab dehidrasi untuk diantisipasi.

Baca juga: 7 Penyebab Gula Darah Rendah yang Harus Diperhatikan

Meringkaskan Berita Medis Hari Ini, Penyebab dehidrasi pada dasarnya tidak cukup minum air, kehilangan terlalu banyak air, atau kombinasi keduanya.

Dimana, terkadang seseorang tidak dapat mengonsumsi cukup cairan karena terlalu sibuk, kurang fasilitas atau tenaga untuk minum, atau berada di daerah yang tidak memiliki air minum.

Berikut ini penjelasan dari beberapa penyebab dehidrasi yang harus diwaspadai:

1. Diare

Diare adalah penyebab dehidrasi dan kematian paling umum yang terkait dengan kondisi ini.

Usus besar menyerap air dari makanan, dan diare mencegah hal ini terjadi.

Tubuh mengeluarkan terlalu banyak air sehingga menyebabkan dehidrasi.

2. Muntah

Muntah menyebabkan kehilangan cairan dan membuat sulit mengganti air dengan meminumnya.

Baca juga: 9 Bahaya Tidak Minum 8 Gelas Air Sehari

3. Demam

Secara umum, semakin tinggi demam, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami dehidrasi.

Demam dapat menyebabkan peningkatan keringat dan membuat penderita dehidrasi.

Masalah bertambah parah jika demam dibarengi dengan diare dan muntah.

4. Berkeringat berlebihan

Berkeringat adalah mekanisme pendinginan tubuh dengan mengeluarkan banyak air.

Cuaca panas dan lembab serta aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan kehilangan cairan akibat keringat.

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Biang keringat Secara Alami

5. Menderita diabetes

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan.

Kondisi ini bisa menjadi penyebab dehidrasi.

6. Peningkatan buang air kecil

Sering buang air kecil biasanya disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, tetapi bisa juga disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-obatan seperti diuretik, antihistamin, obat tekanan darah, dan antipsikotik.

7. Mengalami luka bakar

Luka bakar dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan cairan bocor ke jaringan sekitarnya.

Faktor risiko dehidrasi

Meski dehidrasi bisa menimpa siapa saja, beberapa orang berisiko lebih besar.

Yang paling berisiko termasuk:

  • Orang-orang tinggal di atau berada di dataran tinggi
  • Atlet, terutama yang menjalani aktivitas ketahanan, seperti maraton, triathlon, dan turnamen bersepeda
  • Orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit ginjal, cystic fibrosis, alkoholisme, dan gangguan kelenjar adrenal
  • Bayi dan anak-anak, paling sering diare dan muntah.
  • Dehidrasi pada manula (lanjut usia) juga sering terjadi. Terkadang hal ini terjadi karena mereka kurang minum air, sehingga tidak perlu sering-sering ke toilet. Ada juga perubahan di otak yang artinya rasa haus tidak selalu terjadi

Saat mengalami gejala dehidrasi, anak dan lansia perlu segera mendapat perawatan medis, meski hanya menunjukkan gejala dehidrasi ringan.

Sementara itu, jika seseorang dari kelompok usia tertentu mengalami gejala berikut, sebaiknya segera mencari pertolongan darurat:

  • Diare berat
  • Darah di tinja atau tinja berdarah
  • Diare selama 3 hari atau lebih
  • Ketidakmampuan untuk menahan cairan
  • Disorientasi

Baca juga: 5 Cara Tepat Mengompres agar Demam Anak Cepat Turun

Source